SlingaDigital – Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Asmaul Husna Dengan Artinya. Dalam keindahan kata dan makna yang tersembunyi, Asmaul Husna atau nama-nama indah Allah adalah sumber kebijaksanaan dan kedamaian. Memahami dan merenungi setiap Asmaul Husna adalah langkah dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Namun, sebelum dan sesudah membaca Asmaul Husna, terdapat doa khusus yang mengandung makna mendalam. Doa sebelum dan sesudah membaca Asmaul Husna menjadi suatu puncak spiritualitas, di mana kita merangkul kebesaran dan kebijaksanaan-Nya. Melalui artikel ini, mari kita telusuri harmoni kata-kata doa yang mendalam dan arti dari setiap Asmaul Husna, sehingga kita dapat merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta dalam setiap langkah hidup kita.
Artikel ini akan membahas doa-doa yang mengiringi pembacaan Asmaul Husna, beserta terjemahan dan maknanya. Mari kita bersama-sama menjelajahi kekayaan spiritualitas yang terkandung dalam doa-do tersebut, dan bagaimana kita dapat mengaitkannya dengan perjalanan rohaniah kita dalam mencari kebenaran yang hakiki.
Asmaul Husna
Al Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang Maha indah dan juga Maha Sempurna. Nama-nama yang agung dan sesuai dengan sifat-sifatNya yang sempurna.
Di dalam Asmaul Husna terkandung berbagai sifat-sifat Allah Ta’ala yang Maha Mulia, yang tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Setiap nama di dalam Al Asmaul Husna berkonsekuensi bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memiliki sifat tersebut, tetapi tidak sebaliknya, tidak setiap sifat yang Allah miliki menjadi nama bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini adalah kaidah di dalam mengenal nama-nama yang indah ini.
Pada hakikatnya nama-nama baik Allah tidak hanya berjumlah 99. Namun, Allah mengenalkan asmaul husna melalui Al-Qur’an hanya berjumlah 99. Nama-nama baik Allah menunjukkan kasih sayang, keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Nya.
Yang jadi pertanyaan di masyarakat adalah, apakah 99 asmaul husna dan beserta artinya ini adalah seluruh nama Allah? Apakah seluruh namanya telah terkandung di dalam 99 asmaul husna ini? Apakah ini baru sebagian saja? Jawabannya adalah Asmaul Husna yang sering disebut di dalam berbagai kesempatan, dan juga yang banyak beredar di masyarakat, bukanlah Asmaul Husna yang mencakup 100% nama dan sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetapi hanya sebagian yang saja.
Masih ada lagi nama dan sifat Allah subhanahu wa ta’ala yang tidak diketahui oleh kita, bahkan tidak diketahui oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, jadi ini hanya sebagiannya saja, sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah pernah berdo’a:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama-Mu, yang Engkau menamakan diriMu dengan nama-nama tersebut, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang hambaMu, atau yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang masih tersimpan di sisi-Mu.” (HR.Ahmad :3712)
Mengapa tidak seluruh nama Allah dijelaskan? Mengapa tidak seluruh namanya yang mulia diketahui oleh kita? Diantara hikmahnya adalah manusia menjadi mengetahui bahwa ilmu mereka terbatas, karena banyak hal tidak diketahui oleh mereka. Di mana mereka tidak bisa menebak dan memastikan nama-nama Allah subhanahu Wa Ta’ala kecuali dengan dalil yang Shahih yang menjelaskan tentang hal ini. Diantara hikmahnya juga adalah menjelaskan tentang luasnya ilmu Allah subhanahu wa ta’ala bahwa masih banyak hal yang tidak dapat diketahui kecuali dengan izinnya, kecuali jika Dia menginginkan untuk memberikan ilmu tentang hal tersebut kepada manusia.
Keutamaan Asmaul Husna
Keutamaan Asmaul Husna, atau nama-nama indah Allah, sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Setiap nama mencerminkan sifat-sifat luhur dan keagungan Allah, memberikan pandangan yang mendalam tentang kodrat-Nya. Berikut adalah beberapa keutamaan dari Asmaul Husna:
1. Pemahaman Mendalam tentang Allah
Mengetahui dan merenungi Asmaul Husna membantu umat Islam untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Allah. Setiap nama mencerminkan sifat-sifat-Nya yang sempurna, seperti Rahman (Maha Pengasih), Rahim (Maha Penyayang), dan Al-Aziz (Maha Perkasa).
2. Wasiat dari Rasulullah
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menghafal dan merenungi Asmaul Husna. Hadis Nabi mencatat bahwa siapa pun yang menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna akan masuk surga.
3. Doa yang Dikabulkan
Doa yang menggunakan Asmaul Husna dikatakan memiliki daya tarik khusus di hadapan Allah. Menggunakan nama-nama-Nya yang indah dalam doa adalah cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
4. Penghapus Dosa
Menyebut Asmaul Husna dalam dzikir dan doa juga diyakini dapat menjadi penghapus dosa. Keikhlasan dalam menyebut nama-Nya dan merenungi maknanya dianggap sebagai bentuk taubat dan kerendahan hati.
5. Meningkatkan Ketaqwaan
Pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat Allah meningkatkan kesadaran akan kebesaran-Nya. Ini dapat menguatkan ketaqwaan dan memotivasi umat Islam untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
6. Pembimbing dalam Hidup
Asmaul Husna bukan hanya nama-nama, tetapi juga petunjuk hidup. Setiap sifat yang tercermin dalam Asmaul Husna dapat menjadi panduan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
7. Penyembuhan dan Perlindungan
Beberapa nama dalam Asmaul Husna, seperti Al-Shafi (Maha Penyembuh) dan Al-Wakil (Maha Memelihara), diyakini membawa kekuatan penyembuhan dan perlindungan bagi mereka yang merenunginya dengan tulus.
Mengenal, merenungi, dan mengamalkan Asmaul Husna membawa berbagai keutamaan ini kepada individu Muslim, membimbing mereka pada jalan spiritual yang penuh kebijaksanaan dan kedamaian.
Doa sebelum membaca Asmaul Husna
اللهم إنا نسألك بأسمائك الحسنى وكلماتك التامات ما علمنا منها وما لم نعلم أن تغفر لنا ولأحبابنا أبدأ وللمسلمين كل ذنب،
“Allohumma innaa nas-aluka bi asmaa-ikal husna wa kalimatikat tammaati maa ‘alimnaa minhaa wa maa lam na’lam, antagfiro lanaa wa liahbaabinaa abadaan wa lilmuslimiina kulla dzanbin”.
وتستر لنا كل عيب، وتكشف عنا كل كرب، وتصرف وترفع عنا كل بلاء، وتعافينا من كل محنة وفتنة وشدة في الدارين، وتقضى لنا كل حاجة فيهما،
“Wa tasturo lanaa kulla aibin, wa taksyifa annaa kulla karbin, wa tashrifa wa tarfa’a ‘annaa kulla balaa-in wa tu’aafiyanaa min kulli mihnatin wa fitnatin wa syiddatin fid daaroin, wa taqdhiya lanaa kulla haajatin fiihimaa”.
يا من هو الله الذي لا إله إلا هو ، يا عالم الغيب والشهادة سبحانك لا إله إلا أنت يا ذا الجلال والإكرام، أسألك باسمك الأعلى الأعز الأجل الأكرم، يا ذا الجلال والإكرام والمواهب العظام
“Yaa man huwallaahul ladzii laa ilaaha illaa huwa, yaa aalimal ghaibi wasy syahaadati subhaanaka laa ilaaha illaa anta yaa dzal jalaali wal ikroom, as-aluka bismikal a’laal a’azzil ajallil akrom, yaa dzal jalaali wal ikroomi wal mawaahibil ‘idhoom”
Artinya:
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dengan asmaul husna dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, agar Engkau selamanya mengampuni segala dosa kami, kekasih kami dan seluruh kaum muslimin”.
Engkau tutupi segala aib kami, Engkau melenyapkan segala kesedihan kami, Engkau hilang segala musibah dari kami, Engkau selamatkan kami dari segala ujian, fitnah, kesulitan di dunia dan akhirat, dan Engkau kabulkan segala hajat kami di dunia dan akhirat
Wahai Dzat yang tiada Tuhan kecuali Dia, wahai Dzat Yang Mengetahui alam ghaib dan alam nyata, Maha Suci Engkau, tiada Tuhan kecuali Engkau, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan lagi Kemuliaan, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang tinggi lagi mulia, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan lagi Kemuliaan dan anugerah-anugerah yang agung.”
Doa sesudah membaca Asmaul Husna
بِاَسْمَاءِكَ الْحُسْنَىْ – اِغْـفِرْلَنَا ذُنُوْ بَـنَا. وَلِــوَالِــدِنَـا – وَذُ رِّ يَّا تِـــنَا. كَفِّـِرْعَنْ سَيِّئَاتِنَا – وَاسْـتُرْعَلَى عُيُوْبِنَا
وَاجْبُرْعَلَى نُقْصَانِنَا – وَارْفَـعْ دَرَجَاتِـنَا. وَزِدْ نَا عِلْمًا نَافِـعًا – وَرِزْ قاً وَّاسِــعًا. حَـلاَلاً طَـيِّــبًا – وَعَـمَـلاً صَالِحًا
وَنَـوِّرْ قُلُـوْ بَـنَا – وَيَـسِّـرْ اُمُـوْرَنَا. وَصَحِّـحْ اَجْسَادَناَ – دَائِـمَ حَـيَاتِــنَا. اِلَى الْخَـيْرِقَرِبْـنَا – عَنِ الشَّـرِّ بَاعِـدْنَا. وَقُـرْبَى رَجَـائُنَا – اَخِـرًا نِلْنَا الْمُـنَى
اَلَّـذِى هَــدَا نَا. صَلِّ وَسَلِّمْ عَـلَى – طَهَ خَلِيْلِ الرَّحْمَنْ. وَاَلِـهِ وَصَـحْبِـهِ – اِلَى اَخِرِ الزَّمَـانْ
“Bi‘asmaa‘ikal khusnaa – Ighfir lanaa dhunuubanaa, Waliwalidiinaa – Wa dhurriyaa tinaa, Kaffir‘an sayyi’a tinaa – Waastur‘alaa ‘uyuu binaa,
“Waajbur‘alaa nuq shoo ninaa – Waarfa’ darojaa tinaa, Wa zidnaa‘ilmaannaa fi’aan – Warizqon Waasi’aan, Khalaalan thoyyiban – Wa’amalan sholikhaan”.
“Wanawwir quluu banaa – Wayassir umuu ronaa, Wa shokhi’ajsaa danaa – Daaa’ima khayaatinaa, ilal khoiri qorribnaa – ‘Anisy syarri baa’idnaa, Waalqurbaa rojaaa‘una – Akhiiroon nilnalmunaa, Balligh maqooshidanaa – Waqdhi khawaa‘ijanaa”.
“Walkhamdu li’ilaahinaa – Alladhii hadaanaa, Sholli wasalim‘alaa – Thoohaa kholiilir rokhmaan, Wa‘aa lihii washokhbihii – ’Ilaa aakhirizzamaan”.
Artinya:
“Dengan asma ul khusna, ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan keturunan kami. Hapuskanlah kejelekan kami – dan tutuplah cacat kami”.
Tambahlah kekurangan kami, naikkanlah derajat kami. Tambahilah kami ilmu yang bermanfaat, rezki yang luas, halal dan bagus, dan amalan yang sholeh.
Terangkanlah hati kami, mudahkanlah urusan kami, dan sehatkanlah badan kami. Selama hidup kami, dekatkanlah kebaikan kepada kami, jauhkanlah kami dari kejelekan. Dekatlah pada allah harapan kami, akhirnya kami memperoleh kenikmatan, sampaikanlah maksud-maksud kami.
Penuhilah hajat-hajat kebutuhan kami, segala puji untuk tuhan kami yang telah menunjukkan kepada kami. Semoga allah memberikan rahmat dan keselamatan. Atas thoha atau Nabi Muhammad menjadi kekasih. dan keluarganya dan sahabatnya – sampai akhir masa.”
Penutup
Itulah beberapa informasi tentang Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Asmaul Husna Dengan Artinya yang bisa SlingaDigital Bagikan. kita telah menjelajahi doa sebelum dan sesudah membaca Asmaul Husna, melihat setiap kata sebagai jendela spiritual yang membuka pandangan kita kepada keagungan Allah. Dalam setiap doa, terdapat getaran spiritual yang mendalam, menghubungkan hati dan pikiran kita dengan Sang Pencipta.
Doa sebelum membaca Asmaul Husna menjadi langkah awal yang mengundang ketenangan dan kekhusyukan, sementara doa sesudahnya adalah tanda syukur dan permohonan ampunan. Melalui makna setiap doa, kita menyatukan hati dan jiwa dalam pengabdian kepada Allah, mencari rahmat-Nya, dan memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidup.