Mengenal Keris Naga Runting

Mengenal Keris Naga Runting Secara Lengkap

Posted on

Slingadigital.com – Mengenal Keris Naga Runting Secara Lengkap. Keris merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan nilai sejarah, filosofi, dan spiritualitas. Salah satu jenis keris yang memiliki daya tarik tersendiri adalah Keris Naga Runting. Dikenal karena pamornya yang unik dan simbolik, keris ini diyakini menyimpan kekuatan mistis serta makna mendalam bagi pemiliknya.

Mengenal Keris Naga Runting bukan hanya sekadar mempelajari bentuknya, tetapi juga menggali kisah-kisah yang melekat di balik setiap ukiran dan pamor yang menghiasi bilahnya. Keris ini menjadi simbol kebijaksanaan, kekuatan, dan perlindungan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Mengenal Keris Naga Runting

Keris Naga Runting adalah salah satu pusaka yang tak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga dipercaya mengandung kekuatan magis yang luar biasa. Keris ini dikenal dengan ciri khas bilahnya yang berbentuk naga, sebuah simbol kekuatan dan kebijaksanaan, dengan gagang yang menyerupai bentuk manusia. Menurut berbagai cerita, Keris Naga Runting dipercaya sebagai salah satu senjata andalan Prabu Siliwangi, raja legendaris dari Kerajaan Pajajaran, yang membuatnya semakin dipandang sebagai keris pusaka yang sakti.

Bilah keris ini dibuat dari paku emas, yang ditempa dengan teknik khusus sehingga menghasilkan bentuk yang indah dan sakral. Paku emas dipercaya sebagai material istimewa yang mencerminkan keagungan, keluhuran budi, dan kejujuran, nilai-nilai yang dipegang teguh oleh para raja. Pada bilahnya, terdapat pahatan yang menggambarkan kepala dan ekor naga yang berkelok, dengan mulut naga dimoncongkan ke depan, simbolisasi dari kekuatan dan ketangguhan.

Mbah Soleh, seorang pria berusia 67 tahun asal Cirebon, menyimpan kisah tentang Keris Naga Runting yang diwariskan kepadanya oleh kakek buyutnya, Abdul Karim. Keris ini diberikan ketika Mbah Soleh masih berusia 17 tahun, dan menurut cerita turun-temurun dalam keluarganya, keris tersebut adalah salah satu pusaka Prabu Siliwangi. Meskipun Mbah Soleh tidak mengetahui secara pasti asal mula keris ini sebelum diwariskan, ia mengingat betul pesan kakek buyutnya untuk menjaga dan merawat keris tersebut.

Baca Juga:  Cara Merawat Batu Akik Mentah : Secara Lengkap

“Keris Naga Runting ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa sebagai senjata pusaka. Tuah yang dimilikinya mencakup kewibawaan dan kesaktian, sebagaimana senjata para raja di masa lalu,” ungkap Mbah Soleh. Peninggalan keris dari kakek buyutnya ini dianggap membawa pengaruh positif bagi pemiliknya, terutama dalam hal keberanian dan kharisma.

Seorang ahli pusaka asal Yogyakarta, Ki Djarwo, juga mengungkapkan kemungkinan bahwa Keris Naga Runting memang salah satu senjata Prabu Siliwangi. Kepercayaan Prabu Siliwangi terhadap kekuatan paku emas menambah nilai sakral dari keris ini. Dalam sejarahnya, Prabu Siliwangi tidak ragu untuk bekerja sama dengan para mpu sakti dan ahli spiritual, demi menciptakan senjata pilih tanding yang tak terkalahkan. Keris Naga Runting, dengan bilah emasnya yang berluk 13, menjadi salah satu simbol kekuatan kerajaan Pajajaran.

Legenda tentang keris ini menunjukkan betapa dalamnya pengaruh budaya dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau, dan hingga kini, Keris Naga Runting tetap dipandang sebagai salah satu pusaka yang dihormati dan dijaga keberadaannya.

Misteri Keris Naga Runting

Keris, sebagai salah satu warisan budaya material yang sangat berharga, menjadi simbol identitas budaya Indonesia yang kaya, dan di antaranya adalah Keris Naga Runting. Keris ini tidak hanya sekadar senjata, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, spiritual, dan seni yang mendalam. Dalam berbagai literatur dan kisah, Keris Naga Runting dipercaya sebagai senjata yang dipegang oleh Prabu Siliwangi, seorang raja legendaris dari kerajaan Sunda, yang dikenal memiliki kesaktian luar biasa.

A. Asal Usul dan Makna

Menurut informasi yang diperoleh dari Jember Network, Keris Naga Runting dihubungkan dengan petilasan di Gunung Salak, sebuah tempat yang diyakini sebagai lokasi suci. Dalam budaya Sunda, kepemilikan keris bukanlah hal yang sembarangan; hanya kalangan bangsawan yang diperbolehkan memiliki keris ini. Nama “Naga Runting” sendiri mengandung simbolisme yang mendalam. Seperti keris-keris lainnya yang memiliki nama “nogo,” keris ini menggambarkan makhluk legendaris yang dihormati di Jawa, seperti Nogo Sosro, Nogo Rojo, dan Nogo Siluman. Setiap jenis keris tersebut memiliki keunikan dan keistimewaan yang berbeda-beda, tergantung pada rincian dan motif yang ada pada peksi atau gagangnya.

Baca Juga:  Khasiat dan Filosofi Ghaib Bambu Kendit

B. Proses Pembuatan dan Spiritualitas

Proses pembuatan Keris Naga Runting pun tidak sembarangan. Dikenal sebagai pusaka raja, keris ini dikatakan dibuat oleh dua empu terkenal dari Pajajaran, yaitu Mpu Welang dan Mpu Anjani. Mereka melakukan puasa selama 40 hari dan malam, memohon kepada Sang Pencipta agar keris yang dihasilkan memiliki keampuhan yang luar biasa. Paku bumi yang digunakan sebagai bahan utama keris ini diambil saat Prabu Siliwangi melakukan tapa brata di kaki bukit Gunung Salak. Paku bumi ini memiliki makna sakral dan dipercaya mengandung sifat-sifat luhur, bijak, serta jujur.

Keris ini juga disebut sebagai Naga Runting Mata Emas karena terdapat unsur emas pada lidah naga yang menjadi ikon keris tersebut. Hingga kini, masyarakat setempat meyakini bahwa Prabu Siliwangi masih memegang keris ini, dan ada kepercayaan bahwa sosoknya terkadang muncul di sekitar Gunung Salak.

C. Legenda dan Perdebatan Sejarah

Di balik legenda Keris Naga Runting, terdapat banyak pertanyaan tentang siapa sebenarnya Prabu Siliwangi. Nama tersebut bukan hanya merujuk pada satu individu, melainkan merupakan istilah yang mengacu pada penguasa di wilayah Sunda. Dalam konteks sejarah, Prabu Siliwangi adalah nama yang diberikan untuk menggantikan Prabu Wangi atau Linggabuana, yang gugur dalam pertempuran di Bubat ketika mencoba mengantarkan pernikahan putrinya dengan Raja Majapahit, Hayam Wuruk.

Kisah heroik Prabu Siliwangi menggambarkan keberaniannya di medan perang, di mana ia melawan pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada. Meskipun pertempuran tersebut mengakibatkan kekalahan, keberanian dan pengorbanan Prabu Siliwangi tetap dikenang dalam sejarah dan budaya Sunda.

D. Penelusuran Sejarah

Sebagai catatan penting, banyak sejarawan dan ahli pusaka meyakini bahwa Keris Naga Runting tidak dibuat atas permintaan Prabu Siliwangi, tetapi sebagai bagian dari warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan keluarga kerajaan Sunda. Sebagian besar keris dari era tersebut, termasuk Keris Naga Runting, terus diteruskan dari generasi ke generasi, menjadi simbol status dan kekuasaan dalam budaya Sunda.

Baca Juga:  Cara Ruqyah Rumah Agar Cepat Laku

Keris Naga Runting bukan hanya sekadar senjata, tetapi merupakan representasi dari sejarah, spiritualitas, dan kebudayaan yang melekat dalam jiwa masyarakat Indonesia. Hingga hari ini, keris ini tetap menjadi objek penelitian dan kajian yang menarik, melambangkan kebanggaan dan kekayaan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.

Penutup

Berakhirnya perjalanan kita dalam mengenal Keris Naga Runting menegaskan bahwa senjata ini bukan sekadar alat untuk berperang, melainkan juga simbol kekuatan, keanggunan, dan kebijaksanaan yang terpatri dalam budaya Indonesia. Keris ini mengandung nilai-nilai spiritual yang dalam, menggambarkan keseimbangan antara dunia fisik dan dunia gaib.

Dengan bentuknya yang khas dan pamor yang menawan, Keris Naga Runting bukan hanya menjadi pusaka, tetapi juga penghubung antara generasi, menjaga tradisi dan warisan budaya. Semoga pemahaman kita tentang Keris Naga Runting dapat memperkaya penghargaan kita terhadap seni dan budaya lokal, serta memperkuat ikatan kita dengan sejarah yang telah membentuk identitas bangsa ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *