Amalan Isim Kholisoh Jariyah

Mengenal Amalan Isim Kholisoh Jariyah

Posted on

Slingadigital.com – Mengenal Amalan Isim Kholisoh Jariyah. Dalam dunia spiritual, terdapat berbagai amalan yang diyakini memiliki kekuatan luar biasa untuk membawa keberkahan dan perlindungan bagi para pengamalnya. Salah satunya adalah Amalan Isim Kholisoh Jariyah, yang telah lama menjadi bagian dari tradisi spiritual masyarakat. Isim Kholisoh Jariyah dianggap sebagai salah satu mantra yang dapat menghubungkan seseorang dengan energi positif, memfasilitasi kesembuhan, serta mendatangkan rezeki dan kebahagiaan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian, manfaat, serta cara melakukan amalan ini dengan benar, sehingga Anda dapat merasakan khasiatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Amalan Isim Kholisoh Jariyah

Amalan Isim Kholisoh Jariyah memiliki latar belakang sejarah yang mendalam, terkait dengan seorang wanita hamba sahaya yang dikenal dengan nama Kholisoh. Diberi nama “Isim Jariyah” yang berarti ‘budak hitam hamba sahaya’, azimat ini ditemukan pada kepala Kholisoh, seorang hamba sahaya yang dimiliki oleh Raja Harun Al-Rasyid, salah satu penguasa paling terkenal dalam sejarah Islam. Kholisoh, dengan wajah yang dianggap mengerikan, memiliki tubuh yang gelap dan penampilan yang jauh dari kata menarik. Namun, di balik penampilannya yang tidak biasa, Raja Harun menunjukkan cinta dan kasih sayang yang lebih dalam terhadap Kholisoh dibandingkan dengan hamba sahaya lainnya, yang jumlahnya mencapai lebih dari 400 orang.

Dalam konteks ini, kisah Kholisoh menjadi simbol penting tentang bagaimana penilaian terhadap kecantikan dan nilai seseorang tidak selalu terletak pada penampilan fisik. Meski dianggap jelek oleh banyak orang, kasih sayang Raja Harun kepada Kholisoh menunjukkan bahwa cinta bisa melampaui batasan-batasan sosial dan estetik.

Ketika Kholisoh meninggal, dia dimandikan oleh seorang perempuan tua yang solehah. Dalam momen tersebut, perempuan tua itu menemukan azimat Isim Jariyah yang terikat pada rambut Kholisoh. Dengan penuh hormat dan keinginan untuk mendapatkan berkah dari azimat tersebut, perempuan tua itu mengambilnya dan mengikatkannya di rambut kepalanya sendiri, tanpa menyadari kekuatan dan makna yang terkandung di dalamnya.

Setelah kejadian itu, Raja Harun datang untuk melihat wajah Kholisoh untuk terakhir kalinya. Namun, ketika dia melihat wajah hamba sahaya yang dicintainya, rasa marah dan malu menghampirinya, sehingga dia segera memalingkan wajah. Ketika dia melihat wajah perempuan tua yang memandikan Kholisoh, perasaan malu itu beralih menjadi ketertarikan yang mendalam. Di sinilah kisah ini menjadi lebih menarik, karena meskipun perempuan tua itu merasa dirinya tidak layak, Raja Harun tetap menyatakan keinginannya untuk menikahi perempuan tersebut.

Baca Juga:  Adakah Jin baik? Apa Perbedaannya dengan Jin Jahat?

Dialog antara Raja Harun dan perempuan tua itu mencerminkan kerendahan hati dan kebijaksanaan. Meskipun wanita itu merasa tidak pantas, Raja Harun tetap berpegang pada pilihannya, menunjukkan bahwa keindahan sejati tidak hanya dapat diukur dari penampilan fisik. Ketika Raja Harun akhirnya menikahi perempuan tua itu, dia menemukan bahwa kecantikan sejati terletak dalam kepribadian dan hati seseorang.

Amalan Isim Kholisoh Jariyah pun kini banyak dicari oleh orang-orang yang berharap dapat memperoleh berkah dan keberuntungan melalui energi positif yang diyakini melekat pada azimat tersebut. Tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan fisiknya, melainkan juga dari sifat dan perilaku yang ada di dalam diri mereka. Dalam praktiknya, amalan ini dapat memberikan perlindungan, kesembuhan, serta keberkahan dalam hidup sehari-hari, menjadikannya sebagai salah satu amalan yang berharga bagi banyak orang.

Dengan menyelami kisah Kholisoh, kita diajarkan untuk menghargai setiap individu, terlepas dari latar belakang atau penampilan, dan untuk memahami bahwa setiap orang memiliki potensi dan keindahan yang unik.

Pemahaman Amalan Isim Kholisoh Jariyah

Amalan Isim Kholisoh Jariyah adalah salah satu bentuk azimat yang memiliki nama yang cukup populer dan telah lama menjadi bagian dari tradisi spiritual masyarakat di berbagai belahan dunia. Keberadaannya dianggap sangat penting, karena azimat ini diyakini sebagai kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam hidup, mulai dari jodoh, bisnis, hingga masalah kepercayaan diri. Banyak orang yang percaya bahwa memiliki Isim Kholisoh Jariyah sama dengan memiliki kartu truf yang dapat membuat hidup terasa lebih beruntung dan seolah berada di dalam surga.

1. Ritual dan Simbolisme dalam Amalan

Amalan ini bukan sekadar tindakan fisik, melainkan juga sebuah proses spiritual yang melibatkan ritual simbolis. Ritual ini dilakukan berdasarkan ajaran agama atau tradisi dari komunitas tertentu, dan biasanya sudah diatur secara khusus. Oleh karena itu, pelaksanaan ritual ini tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan memerlukan pemahaman dan persiapan yang matang.

Baca Juga:  Mengenal Doa Rokat Bahasa Arab

Dalam konteks Isim Kholisoh Jariyah, kisah ini dituliskan oleh para ulama, salah satunya Al-Imam Al-Khabir L Arif Asy-Syahrir Al-Maruf Bibnil Hijab, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Hajib. Ia dan para ulama lainnya menuliskan tentang Isim Kholisoh Jariyah dengan harapan agar kepala qabillah dapat meningkatkan derajat mereka. Penulisan ini menunjukkan bahwa amalan ini tidak hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga berkaitan dengan status sosial dan pengakuan dalam masyarakat.

2. Khodam dan Energi Spiritual

Dalam amalan Isim Kholisoh Jariyah, terdapat unsur khodam yang dipercaya menyertai azimat ini. Khodam yang dimaksud bukanlah sembarang makhluk, melainkan memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar. Terdapat empat ayat utama dari Al-Qur’an yang dianggap mengandung energi pengasihan dan di dalamnya juga tertera nama-nama malaikat penting, yaitu Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izroil.

Selain itu, terdapat juga nama-nama Raja Jin, seperti Mazirun, Kamthomun, Qoswarotun, dan Thoykalun. Di atas semua itu, ada 23 utusan Allah yang dikenal dengan sebutan Ismul A’zhom, yang dibagi dalam beberapa wilayah, seperti:

  • Wilayah Api (6 Asma Allah).
  • Wilayah Tanah (6 Asma Allah).
  • Wilayah Air (6 Asma Allah).
  • Wilayah Angin (6 Asma Allah).

Penting untuk dicatat bahwa meskipun terdapat banyak entitas, khodam yang disebut dalam amalan Isim Kholisoh Jariyah bukanlah Raja Jin, melainkan Malaikat Taqwil, yang dianggap memiliki peran penting dalam mendampingi pengamal azimat ini.

3. Tata Cara Melakukan Amalan Isim Kholisoh Jariyah

Untuk melaksanakan amalan ini, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

Persiapan Bahan: Siapkan tujuh lembar kertas putih yang bersih dan suci. Ini penting untuk memastikan bahwa amalan yang dilakukan bebas dari hal-hal yang dapat mengganggu proses spiritual.

Penulisan Ayat: Tulis ayat berikut ini di setiap lembar kertas, satu kali per kertas:

“انا الله السميع البصير الخالق كل حي”
Ayat ini memiliki makna mendalam dan diyakini dapat membawa berkah.

Proses Perebusan: Masukkan kertas-kertas yang telah ditulis ke dalam air untuk direbus. Proses ini simbolis, di mana air melambangkan pembersihan dan penyucian.

Pengeringan dan Pembakaran: Setelah air matang, ambil kertas-kertas tersebut dan keringkan. Setelah kering, bakar kertas tersebut dan tanam abunya dalam tanah. Proses ini melambangkan pengikatan doa dan harapan kepada alam semesta, serta penyerahan hasil kepada Tuhan.

Baca Juga:  Pembahasan Ilmu Besi Kursani Minang

Melalui rangkaian amalan ini, pengamal Isim Kholisoh Jariyah diharapkan dapat merasakan perubahan positif dalam hidup mereka, baik dalam aspek rezeki, jodoh, maupun kepercayaan diri. Keberkahan dari amalan ini diyakini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan memberikan dukungan spiritual yang diperlukan.

Tulisan Isim Kholisoh Jariyah

Isim Kholisoh Jariyah telah menjadi salah satu bacaan yang terkenal di kalangan bangsawan, karena di dalamnya terkandung Ismul A’zhom. Pada zaman dahulu, untuk mendapatkan azimat isim ini, diperlukan mahar sebesar 3000 Dinar Emas.

Isim Kholisoh Jariyah dikenal sebagai azimat yang bersifat rahasia di kalangan tertentu, sehingga kerahasiaannya dalam ilmu ini sangat dijaga dengan ketat. Beberapa ayat yang tertulis dalam isim Kholisoh Jariyah antara lain adalah:

“Yuhibbuunahum kahubbi allaahi waalladziina aamanuu asyaddu hubban lillaahi” (QS.Al Baqoroh ayat 165)
“Falammaa ra-aynahu akbarnahu waqaththha’na aydiyahunna waqulna haasya lillaahi maa haadzaa basyaran in haadzaa illaa malakun kariimun” (QS.Yusuf ayat 31)
“Wa-alqaytu ‘alayka mahabbatan minnii walitushna’a ‘alaa ‘aynii “ ( QS.Surat Toha ayat 39 )
“’Asaa allaahu an yaj’ala baynakum wabayna alladziina ‘aadaytum minhum mawaddatan waallaahu qadiirun waallaahu ghafuurun rahiimun ( QS,Al Mumtahanah ayat 7 )

Sedangkan untuk asma isim Kholisoh Jariyah adalah sebagai berikut:

YA ‘AJIJU YA HALIMU YA ATUFU YA KARIMU YA ROHIIMU YA ROHMANU YA ROUUFU YA LATIIFU YA WADUUDU YA BADI’U YA JAAMI’ YA BARRU YA WAALI YA JALIILU YA MAJIIDU.

Penutup

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, amalan Isim Kholisoh Jariyah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kita mencapai ketenangan jiwa dan keberkahan dalam setiap langkah. Dengan melaksanakan amalan ini secara konsisten, kita tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain di sekitar kita.

Mengingat bahwa setiap amal yang kita lakukan dapat menjadi investasi untuk kehidupan setelah mati, mengamalkan Isim Kholisoh Jariyah adalah langkah bijak yang patut dipertimbangkan. Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk melaksanakan amalan ini dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *