Slingadigital.com – Mengenal Keris Udan Mas Empu Djeno. Dalam dunia pusaka Nusantara, Keris Udan Mas Empu Djeno berdiri sebagai salah satu mahakarya yang memadukan seni, sejarah, dan kekuatan mistis. Dikenal dengan desainnya yang khas dan pamor yang memukau, keris ini tidak hanya memiliki nilai artistik tetapi juga memiliki makna mendalam yang melibatkan kekuatan spiritual dan kekayaan budaya. Keris Udan Mas, yang diukir oleh Empu Djeno, seorang empu ternama dari masa lalu, merupakan simbol keagungan dan kecanggihan dalam pembuatan keris, dan sering dipandang sebagai pusaka yang membawa keberuntungan dan perlindungan bagi pemiliknya.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang keistimewaan Keris Udan Mas Empu Djeno, menggali sejarah dan filosofi yang menyertainya, serta mengeksplorasi bagaimana keris ini terus mempengaruhi kehidupan dan tradisi di masa kini. Bergabunglah dalam penelusuran mendalam ini untuk memahami lebih jauh mengenai salah satu pusaka terpenting dalam warisan budaya kita.
Mengenal Keris Udan Mas Empu Djeno
Roso sejati, sejatining roso, roso kembar. Duh Gusti Allah ingkang Maha Agung, kawula nyuwun pangapunten lan pangabekti, mugi-mugi kawula saged nglaksanakaken damel tosan aji kanthi berkah pangwaos. Duh Gusti, mugi diparingi pepadang.
Penggalan doa ini merupakan bagian dari ritual yang dilakukan oleh Empu Djeno saat memulai proses pembabaran pusaka. Di zaman modern ini, mencari empu keris yang tidak hanya mahir dalam seni ukir tetapi juga memiliki keris yang penuh tuah bukanlah perkara mudah. Profesi pembuat keris dengan teknik tradisional kini semakin langka. Empu Djeno Harumbrodjo, seorang empu yang memilih untuk membujang sepanjang hidupnya, telah mencatatkan namanya dalam sejarah seni tempa pamor. Ia dikenang sebagai salah satu empu legendaris dan terkemuka dari era Kamardikan. Empu Djeno, keturunan ke-15 dari Empu Jokosupo alias Pangeran Sedayu, lahir pada Jumat Legi, 8 Juni 1929 di Dusun Gatak, Kelurahan Suberagung, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan tetap memegang teguh teknik pembuatan keris warisan leluhurnya dan menggabungkannya dengan ritual-ritual lama, Empu Djeno berhasil menciptakan keris-keris berkualitas tinggi yang setara dengan keris-keris unggul dari masa lalu.
1. Silsilah Empu Djeno
Kakak sulung Empu Djeno adalah seorang wanita, sementara tiga kakak laki-lakinya adalah Yosopangarso, Genyo Diharjo, dan Wignyosukoyo. Yosopangarso, salah seorang empu keris yang tinggal dekat Dusun Gatak, juga dikenal sebagai empu keris. Setelah meninggal pada pertengahan 1980-an, putranya, Supianto, mewarisi bakat ayahnya. Namun, dua kakak lainnya, Genyo Diharjo dan Wignyosukoyo, tidak melanjutkan tradisi kerajinan keris karena berbagai alasan, termasuk perubahan zaman, pergeseran kepercayaan masyarakat, dan tantangan lain seperti langkanya pemesan serta biaya pembuatan yang tinggi.
2. Sejarah dan Warisan
Di masa lalu, sebelum berdirinya NKRI, terdapat dua empu ternama di Yogyakarta, yaitu Empu Supowinangun di bawah Kepatihan Danurejan dan Empu Supodahana di bawah Kasultanan Yogyakarta. Setelah meninggalnya Empu Supodahana, Kasultanan Yogyakarta kehilangan empu keris, dan meski Kepatihan Danurejan telah dihapus, tradisi Empu Supowinangun masih bertahan.
Namun, seiring dengan bergabungnya Kraton Kasultanan Yogyakarta dengan NKRI, tradisi keris mengalami perubahan. Empu Supowinangun tidak lagi memiliki komitmen terhadap Kepatihan Danurejan dan hubungan dengan Kraton Yogyakarta pun tidak lagi seketat sebelumnya. Menurut Isaac Groneman, seni pembuatan keris mengalami kemunduran sejak awal abad ke-20 karena menurunnya permintaan dan dukungan yang berkurang. Pada tahun 1963, kematian Empu Supowinangun sempat membuat pembuatan keris hampir punah.
Baru pada tahun 1973, peneliti budaya keris asal Hawaii, Garret Solyom, mengunjungi Desa Ngéntha di Yogyakarta dan memberikan dorongan kepada Yosopangarso dan Empu Djeno. Pada tahun 1975, kapten kapal Jerman, Dietrich Drescher, juga membantu menghidupkan kembali seni pembuatan keris dengan mendukung eksperimen Yosopangarso dan adik-adiknya. Upaya mereka menghasilkan keris-keris yang menghidupkan kembali metode pembuatan kuno.
3. Kontribusi dan Legasi
Empu Djeno dan Yosopangarso adalah contoh empu yang setia pada tradisi sambil menghadapi tantangan zaman modern. Keberanian mereka untuk mempertahankan dan mengembangkan seni pembuatan keris telah menginspirasi banyak pengrajin keris di Indonesia dan membantu keris Indonesia diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2005. Karya-karya Empu Djeno kini banyak dicari oleh kolektor, yang menghargai keturunannya sebagai faktor penting dari nilai pusaka tersebut. Selain itu, Empu Djeno dikenal karena keterampilannya dalam membuat keris dari awal, mulai dari pemilihan bahan hingga proses finishing. Setiap keris yang dibuatnya dilengkapi dengan sertifikat yang menjelaskan deskripsi dan perawatan keris tersebut, sebagai bentuk legitimasi dan penghargaan terhadap karya-karyanya.
A. Filosofi Pamor Udan Mas
Pamor Udan Mas dalam keris merupakan contoh seni ukir yang tidak hanya mengutamakan keindahan, tetapi juga mengandung pesan mendalam. Secara umum, pamor ini memiliki motif yang menyerupai tetesan air hujan, dengan bulatan-bulatan yang kadang terlihat seperti pola obat nyamuk. Setiap pola dan bentuk pada pamor keris ini bukanlah tanpa makna, melainkan sebuah simbolisme yang dikirimkan oleh empu keris melalui desainnya.
Pola lingkaran pada pamor Udan Mas diartikan sebagai simbol harapan dan kepedulian sosial. Lingkaran-lingkaran tersebut, yang semakin melebar seiring dengan bentuk pamor, menyiratkan sebuah pesan tentang pentingnya memperluas kepedulian terhadap sesama. Sama seperti air hujan yang menyebar dan memberikan kehidupan bagi bumi, pola lingkaran ini mengingatkan manusia untuk memiliki rasa empati yang lebih besar dan menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain.
Dalam bahasa Jawa, “udan” berarti hujan dan “emas” berarti sesuatu yang berharga. Nama pamor ini, Udan Mas, dapat diartikan sebagai harapan agar manusia memiliki sifat murah hati dan senang bersedekah. Hujan emas di sini melambangkan sesuatu yang sangat berharga dan diinginkan, mirip dengan manfaat yang diberikan oleh sedekah.
Sedekah, dalam konteks ini, memiliki kekuatan mirip dengan hujan. Ia mendinginkan dan memberikan kesejukan, baik untuk penerima maupun pemberi. Bagi penerima, sedekah dapat mengurangi beban dan kesulitan, sementara bagi pemberi, sedekah dapat melembutkan hati dan menghindarkan dari sifat kikir.
Pamor Udan Mas mengajarkan bahwa dengan bersedekah, seseorang tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain tetapi juga dapat meningkatkan keberkahan rezeki bagi dirinya sendiri. Semangat berbagi dan kepedulian yang diwakili oleh pamor ini menunjukkan bahwa sedekah akan membawa lebih banyak keuntungan dan keberkahan, alih-alih merugikan. Dengan menerapkan pesan moral ini, tuah dari keris Udan Mas diharapkan akan berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi pemiliknya.
B. Tuah Pamor Udan Mas
Keris dengan pamor Udan Mas telah menjadi primadona di kalangan kolektor karena kepercayaan bahwa pamor ini dapat membawa rezeki yang melimpah, seolah-olah seperti mendapatkan hujan emas. Keris ini termasuk dalam kategori pamor rekaan, yaitu pamor yang dibuat dengan sengaja oleh empu untuk memberikan manfaat tertentu kepada pemiliknya.
Keberadaan pamor Udan Mas pada keris ini dipercaya memiliki kemampuan untuk meningkatkan rezeki dan mendatangkan keberuntungan yang berlimpah. Namun, untuk memaksimalkan tuah dari keris ini, pemiliknya dianjurkan untuk mengamalkan pesan moral yang terkandung dalam pamor tersebut, yaitu bersedekah. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang diwakili oleh pamor Udan Mas, pemilik keris dapat meningkatkan potensi keberuntungan dan rezeki yang diterima.
Secara umum, keris Udan Mas tidak hanya berfungsi sebagai pusaka yang indah tetapi juga sebagai simbol kekuatan spiritual dan moral. Tuah yang dimiliki oleh keris ini akan lebih efektif jika pemiliknya mampu mengintegrasikan pesan moral dari pamor tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Penutup
Dalam perjalanan sejarah dan kebudayaan Indonesia, Keris Udan Mas Empu Djeno menonjol sebagai simbol kekuatan dan spiritualitas yang mendalam. Keris ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga, tetapi juga merupakan karya seni yang penuh makna. Keunikan bentuk, keindahan pamor, dan energi mistis yang terkandung dalam Keris Udan Mas Empu Djeno menjadikannya sebagai simbol keagungan dan kebijaksanaan.
Memahami dan menghargai keris ini tidak hanya sebagai objek sejarah, tetapi juga sebagai manifestasi dari kepercayaan dan kekuatan spiritual yang menghubungkan kita dengan leluhur dan sejarah budaya kita. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang Keris Udan Mas Empu Djeno dan menambah apresiasi kita terhadap kekayaan warisan budaya nusantara.