Slingadigital.com – Ajian Kulhu Balik dalam Islam. Dalam kerangka spiritualitas Islam, terdapat warisan mistik yang kaya akan kebijaksanaan dan amalan-amalan yang mendalam. Salah satu aspek yang mencolok adalah Ajian Kulhu Balik, sebuah keilmuan dalam Islam yang merentang dari makna simbolik hingga dimensi spiritual yang mendalam.
Artikel ini akan membawa kita ke dalam pemahaman yang lebih mendalam mengenai Ajian Kulhu Balik dalam Islam. Mari kita bersama Slingadigital.com menjelajahi asal-usulnya, makna-makna yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana amalan ini dihubungkan dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.
Pengertian Kulhu Balik / Kulhu Sungsang
Istilah ‘Kulhu Balik’ atau ‘Kulhu Sungsang’ umumnya dipakai dalam budaya Jawa, dan seringkali terkait dengan makna simbolis atau metaforis yang mendalam.
Secara harfiah, istilah ini bermakna ‘memutar balik’ atau ‘memutar terbalik’. Dalam konteks budaya, istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu proses atau situasi di mana sesuatu yang biasanya berjalan secara normal atau searah, tiba-tiba mengalami perubahan arah atau terjadi pembalikan.
Dalam konteks spiritual dan keagamaan, terutama dalam Islam, konsep ini bisa diartikan sebagai keadaan di mana kita diharapkan untuk memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, mengubah cara kita melihat dunia.
‘Kulhu Balik’ dapat mengundang kita untuk lebih menyelami dan memahami hakikat kehidupan, mengajarkan bahwa tidak semua yang terlihat adalah kenyataan mutlak, dan kita perlu mencari pemahaman yang lebih dalam.
Makna Ilmu Kulhu Balik/ Kulhu Sungsang
“Kulhu Sungsang, Rajah Iman, Kudungku malaikat Jibril, Tekenku Nabi Muhammad Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam.”
“Kulhu Sungsang” merupakan niat yang diucapkan sebagai penekanan sugesti diri sebelum membaca seluruh ajian Kulhu Sungsang ini. Sebagaimana ajian-ajian lainnya, dimulai dengan membaca “Sun Amatek Aji…” atau “Niat Ingsun matek ajiku…” dan sejenisnya.
Arti dari “kulhu balik/sungsang” adalah ilmu gaib yang menyebabkan segala bentuk kejahatan magis, seperti santet, menjadi tersembunyi dan mengalihkan sasarannya dari orang yang ingin diserang.
Dalam konteks ini, ilmu Kulhu Sungsang sebetulnya tidak dimanfaatkan untuk mengembalikan santet agar merugikan orang yang melakukan santet, berbeda dengan interpretasi yang umumnya diterima oleh masyarakat.
Apabila tujuannya adalah untuk mengembalikan santet, maka terdapat suatu ilmu tersendiri yang disebut KULHU BALIK, yang lebih dikenal dengan istilah Aji TanggulBalik.
“Rajah Iman” merujuk pada tulisan-tulisan yang digunakan sebagai alat atau medium dalam ilmu-ilmu gaib. Dengan demikian, “rajah iman” mengindikasikan alat gaib dari pemilik ilmu Kulhu Balik/Kulhu Sungsang adalah IMAN, yaitu keyakinan kepada Allah SWT.
Prinsip dasarnya adalah “tiada daya dan kekuatan kecuali pada Allah,” namun kekuatan itu diberikan sebagai anugerah kodrat kepada makhluk-Nya. Makhluk-Nya (malaikat, jin, manusia, bahkan alam semesta) kemudian merefleksikan daya dan kekuatan Tuhan dalam berbagai wujud yang beraneka ragam.
Daya malaikat Jibril hadir sebagai “kudung” atau kerudung, yang berarti sesuatu yang meliputi seluruh tubuh pemilik ilmu Kulhu Balik/Sungsang. Penggunaan kata “kudung” dalam mantra Jawa merujuk pada penyelubungan seluruh tubuh.
Dengan keyakinan bahwa daya Malaikat Jibril akan meliputi pembaca ajian KULHU balik ini, pembaca diharapkan akan terlindungi dari sihir, santet, tenung, dan berbagai hal serupa, sebagaimana Nabi Muhammad yang pernah terlindungi dari sihir berkat bantuan malaikat Jibril.
Selanjutnya, Nabi Muhammad, sebagai nabi terakhir, diwakili sebagai “teken” atau tongkat. Ini bukan berarti Nabi itu sendiri berubah menjadi tongkat, melainkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad dianggap sebagai tongkat penunjuk jalan (pedoman hidup).
Ajaran ini diterima sebagai karunia dari Allah SWT, sekaligus sebagai senjata untuk melawan musuh dan sebagai penopang kelangsungan hidup. Rapalan mantra diakhiri dengan shalawat kepada Nabi sebagai wujud rahmat dan keselamatan.
Bagi mereka yang telah memahami hakikat sejati dari ilmu Kulhu Balik/Sungsang ini, tidak akan merasa takut terhadap makhluk halus. Dalam kontemplasi ritual Patigeni, di tengah kegelapan ruangan, akan tampak pancaran cahaya gaib yang melingkupi diri seperti lentera yang memancarkan cahaya terang, sehingga menyilaukan mata makhluk halus, dan mencegah agar sihir, santet, tenung, dan sejenisnya tidak mencapai tujuan mereka.
Sebenarnya, Ajian Kulhu Balik/Kulhu Sungsang tidak berdiri sendiri dan perlu disertai dengan tiga ajian Kulhu lainnya, karena mereka membentuk sebuah benteng yang saling terhubung dan menempati posisi pada lapisan-lapisan yang tidak dapat diubah-ubah. Namun, penjelasan ini akan diakhiri di sini. Diharapkan para ahli dan sesepuh dapat memberikan pencerahan lebih lanjut.
Cara Mengamalkan Kulhu Balik
AJIAN QULHU BALIK merupakan ilmu tingkat tinggi yang luar biasa efektif untuk menetralisir serangan santet, sihir, teluh, dan membakar jin yang jahat.
Apabila digunakan ketika terjadi perang tanding, Insyaallah dapat mengembalikan aji kesaktian musuh (Seperti senjata yang digunakan kembali oleh pemiliknya). Cara mempelajari ilmu ini adalah:
- Puasa sunnah selama 7 hari dan usahakan untuk memperhatikan makanan saat buka dan saat sahur. Hindari konsumsi makanan yang mengandung bahan hidup (Seperti susu, telur, ikan, daging). Sesuaikan pola makan dengan nasi, sayuran, dan buah-buahan. Selaa menjalani puasa, setelah menunaikan sholat 5 waktu, bacalah doa ajian QULHU BALIK sebanyak 7 kali. Pada malam harinya, bacalah doa tersebut sebanyak 313 kali.
- Apabila ajian QULHU BALIK digunakan dalam suatu pertarungan, bacalah doa tersebut sekali. Kemudian, ambil napas dalam-dalam dan kencangkan perut. Saat musuh menyerang, lanjutkan dengan memukul tangan ke arah musuh. Saat melakukan pemukulan, jaga untuk menahan nafas.
- Untuk menangkal sihir dan menghapus santet, bacalah doa ajian QULHU BALIK sebanyak 313 kali pada air. Kemudian, minumkan air tersebut kepada orang yang terpengaruh sihir atau santet. Jika tujuannya untuk membasmi sihir atau santet di suatu lokasi (Seperti rumah, toko, kantor, DLL), Airnya diaplikasikan dengan dicipratkan di area tersebut.
DOA AJIAN KULHU BALIK
“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QULHU BALIK KEBULAK
KEBALIK ANGIN TASIRE
SENTULAK SEMPALIK MASYA ALLAH
AKU SINGANGGOAN
SEMPALIK SENTULAK ALLAH BERKAT LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH SALLALLAHU ALAIHI WASALLAM.”.
Penutup
Dalam perjalanan artikel ini, Slingadigital.com telah menjelajahi ke dalam dunia spiritualitas Islam melalui lensa Ajian Kulhu Balik. Merupakan suatu pengalaman yang mendalam memahami bagaimana ilmu ini tidak hanya sekadar sebagai amalan gaib, tetapi juga sebagai bentuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
Ajian Kulhu Balik tidaklah semata-mata sebuah seni sihir, melainkan sebuah warisan spiritual yang melibatkan keyakinan, niat tulus, dan ketaatan kepada Tuhan. Dalam Islam, menggali kekuatan ini bukanlah upaya untuk membalikkan serangan, tetapi lebih sebagai cara untuk melindungi diri dari segala bentuk kejahatan, sesuai dengan ajaran agama.
Dengan memahami esensi Ajian Kulhu Balik, diharapkan kita dapat menemukan harmoni antara spiritualitas dan ajaran Islam yang sejati. Mari kita terus berusaha meningkatkan pemahaman dan kedekatan kita dengan Tuhan, sehingga setiap langkah yang kita ambil senantiasa dilandasi oleh cahaya-Nya.