Memilih Keris Berdasarkan Weton

Cara Memilih Keris Berdasarkan Weton

Posted on

Slingadigital.com – Cara Memilih Keris Berdasarkan Weton. Pemilihan keris tidak hanya sekadar memilih senjata atau barang koleksi, tetapi juga melibatkan warisan budaya dan spiritual yang kaya di Jawa. Salah satu cara tradisional untuk memilih keris yang tepat adalah berdasarkan “weton” atau hari kelahiran seseorang. Konsep ini tidak hanya mempertimbangkan tanggal lahir, tetapi juga menggali hubungan antara energi personal dengan karakteristik dan tuah yang terkandung dalam pamor serta bentuk keris.

Memilih keris berdasarkan weton bukan hanya tentang mencari senjata yang cocok secara fisik, tetapi juga mencari keselarasan spiritual dan keberuntungan yang dapat membawa perlindungan, keberkahan, dan kesuksesan bagi pemiliknya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang praktik memilih keris berdasarkan weton, serta makna filosofis yang terkait dengan setiap pilihan yang dibuat.

Mengenal Keris

Keris, sebagai warisan budaya masyarakat Jawa, tidak hanya sekadar senjata atau barang pusaka, tetapi juga menyimpan filosofi yang mendalam serta nilai-nilai spiritual yang kaya. Bentuknya yang khas dengan ujung yang lancip dan tajam serta bilah yang berkelok-kelok menunjukkan keunikan seni rupa yang tak tertandingi. Keris juga dikenal dengan serat lapisan logam cerah pada helai bilahnya, memberikan kesan estetis yang mencolok.

Umumnya, sebuah keris terdiri dari tiga bagian utama: bilah (pisau), hulu (gagang), dan warangka (sarung). Keris yang terkenal sering kali memiliki bilah dengan gelombang atau berkelok-kelok, menambah nilai seni dan keunikan dari setiap karya seni tersebut.

Menurut buku “Keris dalam Perspektif Keilmuan” (2011), sejarah keris masih menjadi misteri dalam beberapa aspek. Pada masa lalu, keris tidak hanya dibuat sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol harapan, keinginan, atau cita-cita dari pemesan. Keris diharapkan mencerminkan serta melambangkan segala hal yang diinginkan oleh si pemilik.

Tujuan pembuatan keris sangat bervariasi. Ada yang dibuat dengan harapan untuk mendapatkan keberuntungan finansial, meningkatkan status sosial, bahkan sebagai perlindungan dari bencana atau gangguan makhluk halus.

Zoetmulder, seorang pakar sastra Jawa dan kebudayaan Indonesia, mengindikasikan bahwa pulau Jawa sudah mengenal keris sejak abad ke-6 atau ke-7 Masehi. Meskipun beberapa bentuk keris dari periode tersebut masih dapat dikenali, banyak juga yang belum teridentifikasi sepenuhnya.

Baca Juga:  Khasiat Batu Mustika Lembayung Sukma

Secara arkeologis, prototipe keris telah ditemukan di beberapa candi Nusantara. Relief-relief keris dapat ditemukan di Candi Borobudur pada abad ke-9, Candi Prambanan pada abad ke-9, dan bahkan patung lelaki Jawa dengan keris di pemandian Candi Letah pada abad ke-19. Hal ini menunjukkan bahwa keris tidak hanya sebagai senjata atau benda pusaka, tetapi juga sebagai bagian integral dari warisan budaya Indonesia yang kaya akan sejarah dan kearifan lokal.

Cara Memilih Keris Berdasarkan Weton

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih mempertahankan kepercayaan pada berbagai pusaka, salah satunya adalah Keris. Keris ini sering kali digunakan dalam berbagai ritual dan praktik spiritual, terutama oleh mereka yang berkecimpung dalam hal-hal supranatural.

Bagi yang meyakini akan kekuatan magis Keris, sangatlah penting untuk memilih dengan teliti berdasarkan weton kelahiran agar membawa keberuntungan yang maksimal. Weton atau pasaran hari lahir dipercaya mampu mengarahkan nasib dan perjalanan hidup seseorang menurut tradisi Primbon Jawa.

Keris dianggap sebagai benda ampuh yang dapat menghalau rintangan dan mengatasi berbagai tantangan dalam kehidupan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika proses memilih Keris sangatlah serius, bahkan di masa lalu orang-orang mendatangi langsung tukang empu untuk mendapatkan Keris yang sesuai.

Memilih Keris berdasarkan hitungan weton adalah cara untuk mempertahankan dan menghormati warisan budaya nenek moyang kita. Berikut ini adalah panduan kecocokan Keris berdasarkan weton kelahiran menurut tradisi Primbon Jawa.

Memilih keris berdasarkan bulan kelahiran atau weton merupakan praktik yang sangat terkait dengan kepercayaan dan tradisi Jawa yang kaya akan simbolisme dan makna. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai keris yang cocok berdasarkan bulan kelahiran:

  1. Januari
    Cocok dengan Keris Panimbal, Jalak Tilam Sari, Condong Campur, Jalak Sangu Tumpeng, dan Jalak Ngore. Keris-kelis ini dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Januari.
  2. Februari
    Sesuai dengan keris Pandawa Cinarito, Carangsoka, Sabuk Tampar, Sabuk Inten, dan Carubuk. Keris ini dipercaya dapat membawa keberuntungan sesuai dengan karakter orang yang lahir di bulan Februari.
  3. Maret
    Paling cocok dengan Keris Sengkelat, Tebu Sauyun, Kebo Teki, Kebo Lajer, dan Mayang Mekar. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Maret.
  4. April
    Cocok dengan Keris Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandu, Jaran Goyang, Tilam Upih, Ujung Gunung, dan Junjung Drajat. Keris-kelis ini dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan April.
  5. Mei
    Cocok dengan Keris Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilam Sari, Jalak Dinding, Jalak Sangu Tumpeng, dan Jalak Ngore. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Mei.
  6. Juni
    Cocok dengan Keris Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur, dan Sujen Ampel. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Juni.
  7. Agustus
    Cocok dengan Keris Carangsoka, Sabuk Tampar, Sabuk Inten, Tilam Upih, Kebo Lajer, dan Kebo Giri. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Agustus.
  8. September
    Cocok dengan Keris Nogo Sapto, Nogo Sosro, Singo Barong, Sinom, Carubuk, Sempana, Sempaner, Sujen Ampel, dan Parungsari. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan September.
  9. Oktober
    Cocok dengan Keris Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilam Sari, Sangu Tumpeng, Jalak Ngore, dan Jalak Nguwuh. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Oktober.
  10. November
    Cocok dengan Keris Pari Sawuli, Klabang Sayuto, Sengkelat, Tebu Sauyun, Kebo Teki, Kebo Lajer, Kidang Kencana, dan Mlinjon. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan November.
  11. Desember
    Cocok dengan Keris Wengkon, Untu Walang, Segorowedi, dan Keris Slewah. Dipilih untuk mencocokkan energi dengan karakter dan nasib orang yang lahir di bulan Desember.

Memilih keris berdasarkan bulan kelahiran ini tidak hanya tentang keberuntungan dan kesuksesan, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan energi yang harmonis antara pemilik dan pusaka yang dimilikinya. Hal ini merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya dan mendalam dalam tradisi Jawa.

Baca Juga:  Mengenal Kujang Wayang Sang Hyang Antaboga

Pamor Udan Mas, Beras Wutah, Tirto Tumetes, Pulo Tirto

Menurut ilmu primbon Jawa, pamor dengan motif bulatan-bulatan ini sangat cocok dengan weton Selasa Legi atau Minggu Pahing. Meskipun demikian, pamor ini tetap dianggap membawa kebaikan bagi siapa pun dengan berbagai kelahiran (weton). Analoginya, seperti pernikahan yang lebih cocok dengan satu pasangan daripada yang lain, namun semua memiliki potensi kebaikan yang sama.

Dalam konteks spiritual dan kultural Jawa, pemilihan pamor keris ini tidak hanya tentang keindahan fisiknya, tetapi juga mengenai makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Pamor-pamor tersebut menjadi simbol dari harapan akan kemakmuran, kesejahteraan, dan perlindungan bagi pemiliknya, serta menjalin hubungan harmonis dengan alam dan roh-roh yang melingkupinya.

Pamor dengan motif seperti Udan Mas, Beras Wutah, Tirto Tumetes, dan Pulo Tirto memang mengandung makna mendalam dalam tradisi keris Jawa, khususnya terkait dengan simbolisasi kerejekian dan keberkahan. Setiap motif ini menggambarkan keindahan dan kemakmuran yang diharapkan bagi pemiliknya.

1. Pamor Udan Mas

Pamor ini terkenal dengan pola bulatan-bulatan kecil yang teratur, mengingatkan pada hujan emas yang melambangkan rejeki yang berlimpah. Pamor ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran, cocok untuk orang yang ingin meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

2. Pamor Beras Wutah

Motif pamor ini menyerupai biji-bijian yang teratur, mencerminkan kelimpahan hasil bumi dan kemakmuran dalam urusan rezeki. Pamor Beras Wutah melambangkan kecukupan dan keberlimpahan, serta kemudahan dalam memperoleh rezeki.

3. Pamor Tirto Tumetes

Pamor ini memiliki pola bulatan yang lebih besar dan lebih jarang, seperti titik-titik air yang jernih. Pamor Tirto Tumetes melambangkan kesucian, kejernihan pikiran, serta kelimpahan spiritual dan materi.

4. Pamor Pulo Tirto

Baca Juga:  Cara Membedakan Batu Akik dan Batu Kali : Lengkap

Motif ini menggambarkan pulau kecil di tengah lautan, melambangkan keselamatan dan ketenangan. Pamor Pulo Tirto dipercaya memberikan perlindungan dan kemakmuran bagi pemiliknya.

Penutup

Dalam budaya Jawa, pemilihan keris tidak sekadar soal seni atau fungsi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan akan pengaruh astrologi terhadap kehidupan seseorang. Salah satu pendekatan unik adalah memilih keris berdasarkan weton, yakni hari kelahiran dalam penanggalan Jawa. Praktik ini tidak hanya menuntut keahlian dalam seni kerajinan, tetapi juga pemahaman mendalam tentang ramalan dan nasib yang terkait dengan benda-benda pusaka ini.

Memilih keris berdasarkan weton adalah upaya untuk menyelaraskan diri dengan aliran energi yang diyakini mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Hal ini memperkaya pengalaman spiritual dan estetika, serta memperkokoh hubungan antara individu dengan warisan budaya yang kaya akan simbolisme. Dengan demikian, setiap keris tidak hanya menjadi benda mati, melainkan juga cerminan dari perjalanan spiritual dan kehidupan pemiliknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *