Slingadigital.com – Mengenal Jenis Besi Keris Tosan Aji Secara Lengkap. Keris Tosan Aji adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga, terutama dalam tradisi Jawa. Senjata ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan simbolik yang mendalam. Salah satu aspek yang paling menarik dari keris Tosan Aji adalah jenis besi yang digunakan dalam pembuatannya. Jenis besi keris Tosan Aji tidak hanya mempengaruhi kekuatan dan ketahanan senjata, tetapi juga menentukan karakteristik dan aura yang dimiliki oleh setiap keris.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis besi yang digunakan dalam pembuatan keris Tosan Aji, serta bagaimana setiap jenis memberikan keunikan dan kekhasan pada senjata yang telah menjadi simbol keberanian dan kehormatan ini. Mari kita telaah lebih lanjut tentang jenis-jenis besi yang menjadi fondasi dari seni pembuatan keris yang kaya akan makna ini.
Besi Keris Tosan Aji
Besi keris Tosan Aji merupakan unsur logam terpenting dalam pembuatan keris, tombak, pedang, dan senjata tradisional lainnya di Indonesia. Keunikan keris Tosan Aji terletak pada penggunaan berbagai jenis besi yang tidak hanya berfungsi sebagai bahan baku, tetapi juga memberikan karakter dan aura tertentu pada setiap senjata. Berbeda dengan kebudayaan lain yang melewati periode perunggu, bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan besi sejak lama. Hal ini menjelaskan mengapa di Indonesia ditemukan berbagai perkakas yang terbuat dari besi, sedangkan barang-barang dari perunggu lebih jarang dijumpai.
Ketersediaan pasir besi di banyak daerah, terutama di Pulau Jawa, telah menjadikan masyarakat setempat sebagai penempa yang mahir. Kemampuan dan keterampilan dalam seni tempa menjadi hal yang penting dalam pembuatan keris. Namun, meskipun masyarakat sudah memiliki keterampilan tinggi, tantangan dalam ketersediaan bahan baku yang cukup seringkali membatasi kualitas dan kuantitas produk keris yang dihasilkan.
Pengetahuan orang Jawa mengenai besi tidak hanya terbatas pada teknik menempa, tetapi juga meliputi kemampuan untuk membedakan berbagai jenis senyawa besi. Dalam pandangan modern, pemahaman ini mungkin tidak tampak ilmiah, karena metode yang digunakan tidak berdasarkan ukuran dan tolok ukur sains. Sebaliknya, orang Jawa zaman dahulu mengandalkan kepekaan dan pancaindra mereka. Mereka dapat membedakan berbagai jenis besi dengan mengamati tampilan fisik, mendengarkan bunyinya saat dijentik, merasakan tekstur, dan mengikuti insting atau intuisi mereka. Inilah sebabnya mengapa ilmu mengenai besi yang dimiliki oleh para pengrajin keris tradisional ini sulit untuk dipelajari dan didokumentasikan.
Sejarah mencatat Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang pujangga besar dari Kenton Surakarta pada abad ke-19, yang mencoba mengumpulkan dan mendokumentasikan pengetahuan mengenai berbagai jenis besi yang digunakan untuk keris. Meskipun catatannya berharga, tulisan tersebut masih dianggap sulit untuk dipahami oleh banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada usaha untuk mendokumentasikan pengetahuan tersebut, kekayaan tradisi dan ilmu tentang besi keris Tosan Aji tetaplah rumit dan terikat pada konteks budaya yang mendalam.
Dengan memahami jenis-jenis besi yang digunakan dalam keris Tosan Aji, kita tidak hanya menghargai kerajinan tangan yang indah ini tetapi juga mengapresiasi nilai-nilai budaya dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Proses pembuatan keris bukan hanya sekadar teknik, tetapi juga merupakan perjalanan yang melibatkan jiwa dan rasa, menciptakan karya seni yang sarat dengan makna dan simbolisme.
Jenis Besi Keris Tosan Aji
Keris Tosan Aji adalah salah satu simbol budaya dan seni tradisional Indonesia yang mengandung berbagai unsur logam, termasuk besi. Meskipun kita sering menyebutnya “besi,” beberapa jenis logam yang digunakan dalam pembuatan keris sebenarnya adalah variasi tertentu dari unsur tersebut. Para empu ndesa—pandai besi yang biasanya bekerja di tingkat lokal—mengenal istilah besi penawang. Menurut deskripsi mereka, besi penawang memiliki warna putih keperakan dan mudah dilelehkan dengan pemanasan, serta dapat menempel pada bilah besi yang sedang memanas. Beberapa kalangan menduga bahwa yang dimaksud sebagai besi penawang adalah timah putih. Meskipun bagi empu ndesa, besi penawang dianggap sebagai bahan pamor, banyak pecinta keris yang skeptis dan tidak menganggapnya demikian.
Dalam Serat Wesiaji terbitan De Blik-sem, Solo, tahun 1982, terdapat pembagian jenis-jenis besi yang digunakan dalam pembuatan keris, nah berikut adalah Jenis Besi Keris Tosan Aji yang secara lengkap bisa kalian ketahui :
1. Besi Karangkijang
Memiliki urat-urat menyerupai gelombang lautan, berwarna hitam kebiru-biruan. Ketika dijentik, menghasilkan suara ambrenge-ngeng, mirip suara lebah terbang. Tuahnya dianggap dingin dan ampuh.
2. Besi Pulasani
Urat-uratnya mirip batu asih dengan warna hijau keperakan. Suara saat dijentik adalah Gum, dan tuahnya membawa rejeki dan meningkatkan derajat, sehingga baik digunakan sebagai bahan pusaka.
3. Besi Mengangkang
Memiliki urat-urat polos dan warna hitam keunguan. Terdapat dua macam, yakni Mengangkang laki-laki dan perempuan, masing-masing dengan bunyi dan tuah yang berbeda, seperti menambah wibawa dan disayang oleh orang sekeliling.
4. Besi Walulin
Dengan urat-urat yang menyerupai pasir malela dan warna kebiruan. Suara dijentik adalah Gung bergetar. Tuahnya membuat pemiliknya dihormati banyak orang dan baik untuk beternak.
5. Besi Katub
Urat-uratnya menyerupai rambut dan berwarna hitam kehijauan. Suara yang dihasilkan saat dijentik adalah Kung, dan tuahnya berkaitan dengan kekebalan dan keberhasilan dalam perdagangan.
6. Besi Kamboja
Berwarna keputihan dengan urat-urat gemerlapan. Ketika dijentik, suaranya adalah Tong ngong… nging panjang. Tuahnya membuat pemiliknya dihormati, tetapi ada larangan untuk tidak berzina.
7. Besi Welangi
Konon berasal dari lautan, warnanya kuning kehijauan. Suara saat dijentik adalah Nging… ambrengengeng, dengan tuah yang berkaitan dengan keselamatan dan kemudahan mencari rezeki.
8. Besi Ambal
Berwarna kebiruan kemerahan dan dipercaya berasal dari batu gunung. Suara yang dihasilkan saat dijentik adalah ambrengengeng bergetar. Jika digunakan dalam pembuatan keris, jenis ini memiliki kekuatan ampuh.
9. Besi Tumpang
Dikenal sebagai kunci besi, dengan warna biru keunguan dan suara panjang saat dijentik. Tuahnya berhubungan dengan kesaktian dan kewibawaan.
10. Besi Windudadi
Diyakini berasal dari tenggorokan Sang Hyang Mudikbatara, berwarna putih dan biru seperti kaca. Suara saat dijentik adalah Dung, dengan tuah yang memberikan kekuatan dan keteguhan.
11. Besi Werani
Berasal dari Gunung Srandil, berwarna hitam keunguan. Suara saat dijentik adalah ambrengengeng, dengan tuah yang sangat ampuh dan berpengaruh terhadap status pemilik.
12. Besi Terate
Memiliki warna hitam dan tampak seperti berlumut, berasal dari batu asih. Suara saat dijentik adalah ambrengengeng, dengan tuah untuk menjauhkan fitnah.
13. Besi Malela Ruyun
Konon berasal dari batu cendani, berwarna putih kebiruan dan berserat seperti rambut. Suara saat dijentik adalah Preng bergetar, dan tuahnya untuk meningkatkan keberanian dan keteguhan iman.
14. Besi Balitung
Terdapat dua jenis; yang baik berwarna hitam ungu pekat dan memiliki suara Ting, sedangkan yang buruk berwarna kotor dengan suara pendek Ngeng. Tuah dari yang baik mendukung para nelayan.
15. Besi Kenur
Berwarna hitam mengkilat seperti bulu burung gagak. Suara dijentik adalah Srung, dengan tuah yang mendukung kesuksesan dalam perdagangan.
16. Besi Malela Kendaga
Juga dikenal sebagai besi Loya, dengan bunyi Tung saat dijentik. Tuahnya meningkatkan keberanian dan menjaga keteguhan iman.
17. Besi Tumbuk
Berasal dari Sailan, berwarna putih kekuningan yang gemerlap. Suara saat dijentik adalah Gong ambrengengeng, dengan tuah untuk menyimpan harta dan ditakuti oleh jin serta setan.
Penggunaan berbagai jenis besi ini dalam pembuatan keris Tosan Aji bukan hanya mempengaruhi fisik senjata, tetapi juga membawa kekuatan dan aura tertentu yang dipercaya dapat memengaruhi pemiliknya. Setiap jenis besi memiliki karakteristik dan khasiatnya sendiri, menjadikan keris sebagai lebih dari sekadar senjata, melainkan juga sebagai artefak spiritual yang memiliki kedalaman makna dan simbolisme dalam budaya Indonesia.
Penutup
Sebagai penutup, pemahaman tentang jenis besi keris Tosan Aji sangat penting bagi para penggemar dan kolektor keris. Keberagaman jenis besi yang digunakan dalam pembuatan keris ini tidak hanya memengaruhi keindahan fisiknya, tetapi juga menyimpan makna dan nilai-nilai spiritual yang dalam. Setiap jenis besi memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, yang dapat memberikan berbagai manfaat dan khasiat bagi pemiliknya.
Dengan pengetahuan yang mendalam tentang jenis besi keris Tosan Aji, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang kaya ini dan memahami peran penting keris dalam sejarah serta kehidupan masyarakat. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap seni dan budaya keris.