Slingadigital.com – Ketahui Zikir Wirid dan Amalan Mbah Mangli. Dalam kehidupan spiritual, zikir wirid dan amalan Mbah Mangli memiliki peranan penting yang tidak hanya sekadar menjadi tradisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Amalan ini, yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal, mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dalam beribadah dan mengingat Tuhan. Zikir wirid, yang sering kali diulang dengan penuh penghayatan, membawa ketenangan jiwa dan memperkuat iman kita.
Sementara itu, amalan Mbah Mangli menyimpan berbagai hikmah dan keistimewaan yang dapat membantu kita dalam perjalanan spiritual. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai zikir wirid dan amalan Mbah Mangli, serta manfaat yang dapat kita peroleh dari praktik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Silsilah Mbah Mangli
Mbah Mangli, yang dikenal juga sebagai Kiai Haji Hasan Asy’ari, adalah seorang ulama terkemuka asal Magelang, Jawa Tengah. Beliau dipercaya memiliki berbagai zikir, wirid, dan amalan yang menjadi pegangan banyak orang. Nama “Mbah Mangli” sendiri berasal dari tempat tinggal KH Hasan Asy’ari di Dusun Mangli, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang.
Beliau menetap di daerah tersebut sejak tahun 1956 dan mengasuh majelis taklim selama tiga tahun. Pada akhirnya, Mbah Mangli mendirikan Pondok Pesantren Salafiyah, meski tidak memberikan nama resminya. Seiring berjalannya waktu, pondok ini dikenal dengan sebutan Ponpes Mangli, dan KH Hasan Asy’ari pun lebih dikenal masyarakat dengan nama Mbah Mangli.
Mbah Mangli juga dikenal karena keberhasilannya mengislamkan wilayah yang sebelumnya menjadi markas sekelompok begal dan perampok. Saat itu, daerah tersebut dikuasai oleh kelompok begal terkenal bernama Merapi Merbabu Complex (MMC).
Kini, Mbah Mangli diakui sebagai salah satu tokoh yang mendirikan Asrama Pendidikan Islam di Magelang, dengan santri yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Mbah Mangli merupakan putra kedua dari Kyai Imam dan secara silsilah masih keturunan Maulana Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dari pihak ibu, beliau adalah keturunan Kyai Ageng Hasan Besari, yang juga merupakan keturunan Sunan Kalijaga. Mbah Mangli wafat pada hari Minggu, 26 Oktober 1997, di Kota Magelang, Jawa Tengah.
Zikir Wirid dan Amalan Mbah Mangli
Mbah Mangli tidak hanya dikenal sebagai seorang pendidik yang mendidik umat melalui pondok pesantren, tetapi juga sebagai sosok yang aktif dalam dakwah dan penyebaran syair Islam di berbagai wilayah di Jawa. Salah satu tempat yang sering dikunjungi adalah Desa Mejing, Candimulyo, di mana beliau secara rutin menggelar pengajian yang diiringi dengan zikir atau wirid. Di pengajian tersebut, Mbah Mangli juga memberikan amalan yang dikenal sebagai Langgar Linggan, yang menjadi bagian penting dari praktik spiritual masyarakat.
Hingga saat ini, Mbah Mangli tetap dihormati oleh warga Dusun Mangli. Meskipun beliau telah berpulang, nama dan jasa beliau terus dikenang. Setiap hari, banyak peziarah dari berbagai daerah mengunjungi makamnya yang terletak di kompleks pesantren Mbah Mangli, menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan ketokohan beliau di masyarakat.
Kepopuleran Mbah Mangli juga berhubungan erat dengan berbagai zikir, wirid, dan amalan yang beliau wariskan, yang hingga kini masih banyak diamalkan oleh umat. Lantas, apa sajakah zikir, wirid, dan amalan yang ditinggalkan oleh Mbah Mangli? Berikut adalah penjelasan mengenai zikir, wirid, dan amalan-amalan tersebut.
A. Zikir atau Wirid Mbah Mangli
Para wali Allah adalah orang-orang yang terpilih dan memiliki hubungan dekat dengan Allah SWT. Mbah Mangli termasuk salah satu dari mereka, dan beliau memiliki banyak zikir, wirid, serta amalan yang bermanfaat bagi para pengikutnya. Al-Qur’an menjelaskan bahwa wali-wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Yunus: 62-63:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan mereka selalu bertakwa.”
Berikut adalah beberapa zikir atau wirid yang biasa dibaca oleh Mbah Mangli:
1. Membaca 100 kali sebelum sholat Subuh:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم، استغفرالله
Subhanallahi wa Bihamdihi Subhanallahil ‘Azhiimi, Astaghfirullaah.
Artinya: Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampun kepada Allah. Wirid ini dikenal sebagai istighfar para Malaikat.
2. Membaca 100 kali setelah selesai sholat Zuhur:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ
Laa ilaha illallah Al-Malikul haqqul Mubiin.
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Maha Benar dan Nyata. Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian.”
3. Zikir sebelum tidur:
سبحان الله (Subhanallah) 33 kali
الحمد لله (Alhamdulillah) 33 kali
الله أكبر (Allahu Akbar) 33 kali
Ditutup dengan kalimat:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallah wahdahu laa Syarika lah, Lahul Mulku wa Lahul hamdu Yuhyii wa Yumiitu wa Huwa ‘Alaa kulli Syai-in Qadiir.
B. Amalan Mbah Mangli
Amalan yang diberikan oleh Mbah Mangli kepada para santri dan masyarakat biasanya mencakup praktik-praktik yang efektif. Amalan tersebut di antaranya dirancang untuk memperlancar rezeki, pengobatan, serta melindungi dari gangguan jin atau setan. Amalan ini juga dapat memperkuat kedudukan seseorang di masyarakat dan mendapatkan simpati dari keluarga. Beberapa amalan yang diajarkan Mbah Mangli adalah:
- Membaca Surat Al-Fatihah 100 kali.
- Membaca Sholawat Nariyah 4444 kali.
- Hasbunalloh wani’mal Wakil sebanyak 450 kali.
- Amalan Manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jilani.
- Hizib Autad: Allohul Kafi Robbunal Kafi Qoshodnal Kafi Wajadnal Kafi.
- Hizib Nashor Al-Haddad: Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Innaa fatahnaa laka fat-han mubiinaa. Liyaghfira lakalloohu maa taqaddama min dzanbika wamaa ta-akhkhara wayutimma ni’matahuu ‘alaika wayahdiika shiraatham-mustaqiimaa. Wayan-shurakalloohu nashran ‘aziizaa. Wakaana ‘indalloohi wajiihaa. Wajiihan fid-dunyaa wal aakhirati waminal muqarrabiin. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardh.
- Membaca Surat Yasin.
- Membaca Sholawat Kubro.
- Ratib Al-Haddad.
- Ratib Kubro.
- Simthud Durar.
- Dalail Khairat.
Jika Anda ingin mengamalkan zikir, wirid, dan amalan Mbah Mangli di atas, Anda dapat melakukannya setelah sholat fardhu maupun sholat hajat. Semoga dengan mengamalkan amalan ini, kita semua senantiasa diberkahi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penutup
Sebagai penutup, Zikir Wirid dan Amalan Mbah Mangli bukan hanya sekadar ritual spiritual, tetapi juga merupakan warisan budaya yang kaya akan makna dan manfaat. Dengan mengamalkan zikir ini, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, tetapi juga membuka jalan untuk mendapatkan berkah, perlindungan, dan ketenangan jiwa.
Melalui kesungguhan dalam melaksanakan amalan-amalan ini, kita dapat merasakan kehadiran energi positif yang dapat membawa perubahan dalam hidup kita. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk menjalankan Zikir Wirid dan Amalan Mbah Mangli dengan penuh keikhlasan dan konsistensi, sehingga mendapatkan manfaat yang maksimal dalam kehidupan sehari-hari.