SlingaDigital – Lirik Langgam Campursari Melati Rinonce – Ardia Diwang Probowati. Langgam campursari, sebuah warisan budaya yang kaya akan nuansa tradisional Jawa, terus merentang melalui waktu dengan keanggunan melodi dan kekayaan lirik. Dalam perjalanan kita menjelajahi melodi-melodi indah ini, mari kita berhenti sejenak untuk membedah dan meresapi lirik yang menghiasi langgam campursari. Salah satunya adalah “Melati Rinonce” yang dinyanyikan oleh Ardia Diwang Probowati.
Seiring dengan dentingan gamelan yang memukau, lirik-lirik dalam “Melati Rinonce” menawarkan sebuah perjalanan emosional yang menggugah dan sering kali memainkan peran sebagai cermin dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita telusuri keunikan dan makna yang tersembunyi di balik kata-kata yang dipilih dengan cermat, sambil menikmati pesona magis dari Langgam Campursari Ardia Diwang Probowati.
Lirik Langgam Campursari Melati Rinonce
Berikut adalah Lirik Langgam Campursari Melati Rinonce dipopulerkan oleh Ardia Diwang Probowati, Ciptaan Ki Nartosabdo
Bowo:
Kang kadulu
Reroncen melathi
Malelo katonton
Rino wengi amung dadi impen
Pepuntone pantes digoleki
Dununge wong manis
Ingkang maweh wuyung
Lirik:
Lha kae wus mrene
Nyangking, kembang, melati rinonce
Tondho yekti
Teteping ka-saguhane
Nuli masrahake
Tak tom-po nu-li dikalungake
Soyo tresno
Tak sawang ka-ton eseme
Ing uni prasetyo
Tan nedyo ging-gang sak rekmo
Uwis nyoto
Biso gawe roso mulyo
Iki pasangonmu
Mawar kuning, kang kudu sumanding
Pangajabku
Asih lahir trusing kalbu
Penutup
Itulah beberapa informasi tentang Lirik Langgam Campursari Melati Rinonce – Ardia Diwang Probowati yang bisa SlingaDigital Bagikan. Melalui perjalanan yang mendalam dalam lirik Langgam Campursari ‘Melati Rinonce’ karya Ardia Diwang Probowati, kita telah dihadirkan pada keindahan yang menyentuh hati dan menghidupkan nuansa tradisional Indonesia. Setiap kata yang terpilih dan melodi yang akrab dalam lagu ini mengajak kita untuk mengenang dan merayakan warisan budaya yang berharga. Ardia Diwang Probowati dengan mahirnya tidak hanya sebagai seniman, tetapi juga sebagai pewaris tradisi, telah berhasil mempertahankan keaslian langgam campursari.
Dengan memahami lirik Melati Rinonce, kita diberi kesempatan untuk menggali makna mendalam tentang cinta, keindahan alam, dan nilai-nilai kemanusiaan. Langgam campursari sebagai wadah ekspresi budaya mengajar kita untuk menghargai warisan nenek moyang, sambil terus memancarkan keindahan melalui kreasi-kreasi baru.
Semoga artikel ini membantu kita lebih mengapresiasi kekayaan lirik Lagu Campursari ‘Melati Rinonce’ serta menghargai kontribusi seniman seperti Ardia Diwang Probowati dalam menjaga kelestarian musik tradisional Indonesia. Mari terus mendukung dan melestarikan keindahan langgam campursari untuk generasi yang akan datang.