Slingadigital.com – Amalan Wali Qutub : Pengertian dan Bacaanya Secara Lengkap. Amalan Wali Qutub adalah sebuah konsep spiritual yang dalam tradisi tasawuf dan ajaran-ajaran Islam sering kali dikaitkan dengan kekuatan batin yang luar biasa dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhan. Wali Qutub sendiri merujuk pada seorang wali yang memiliki kedudukan tinggi dalam hierarki spiritual, dianggap sebagai pusat dari segala kebaikan dan keberkahan di dunia.
Amalan ini diyakini dapat memberikan petunjuk hidup yang lebih terang, memperkuat hubungan dengan Tuhan, dan mendatangkan berbagai keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang pengertian, tujuan, dan manfaat dari amalan Wali Qutub serta bagaimana mengamalkannya dengan bijak.
Pengertian Wali Qutub
Wali Qutub, atau yang juga dikenal dengan sebutan al-Ghauts, merupakan seorang tokoh yang sangat agung dan memiliki kedudukan mulia dalam dunia spiritual. Dalam pandangan tasawuf dan ajaran spiritual Islam, Wali Qutub bukan hanya sekadar seorang wali, tetapi ia adalah pusat dari segala kebaikan yang mempengaruhi seluruh alam semesta. Perannya sangat penting dalam menjelaskan rahasia-rahasia hakikat ilahiyah yang sering kali tersembunyi bagi kebanyakan umat manusia.
Dalam bukunya Lentera Para Wali, Chandra Utama mengungkapkan bahwa istilah ‘Wali Qutub’ berasal dari atsar para ulama Salaf, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Ghauts’—sebuah julukan yang populer di kalangan para sufi. Secara harfiah, Ghauts berarti “penolong” atau “pembantu”, yang merujuk pada peran besar Wali Qutub dalam memberikan pertolongan spiritual kepada umat manusia dan seluruh alam. Wali Qutub adalah sosok yang memiliki kedudukan sangat tinggi dalam dunia spiritual, dikenal sebagai wali yang sangat paripurna dan sempurna.
Keagungan Wali Qutub terletak pada kenyataan bahwa ia adalah pemimpin dan penguasa wali di seluruh alam semesta, dan jumlahnya hanya satu di setiap zaman. Hal ini ditegaskan dalam perkataan Syeh Abdul Wahhad as-Sya’rani Ra, yang menyatakan:
“Tidak ada di antara mereka (ahli makrifat), dalam setiap waktu, kecuali adanya satu hamba Allah. Dialah al-Ghauts.”
Artinya, Wali Qutub adalah sosok yang memiliki peran tunggal yang sangat penting dalam setiap periode waktu, memimpin dan memberi pengaruh terhadap keseimbangan alam semesta serta kehidupan spiritual umat manusia.
Wali Qutub memiliki dua kedudukan yang membuatnya begitu penting untuk dipahami oleh umat manusia. Pertama, secara batiniah, Wali Qutub adalah inti dan pusat kehidupan seluruh makhluk di alam semesta. Keberadaannya memberikan arahan dan pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan, baik secara spiritual maupun material. Kedua, dengan mengenal pribadi dan mengetahui esensi Wali Qutub, seseorang dapat membebaskan jiwanya dari kemusyrikan dan kesesatan. Wali Qutub juga menjadi teladan hidup yang sangat mulia dalam mencari kebenaran hakiki dan menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk ilahi. Keberadaannya mengajarkan kita untuk hidup dalam kebenaran, kedamaian, dan kecintaan kepada Tuhan.
Oleh karena itu, mengenal Wali Qutub bukan hanya penting dalam konteks spiritual, tetapi juga sebagai jalan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan penciptaan-Nya.
Amalan Wali Qutub
Diceritakan bahwa Al Imam Quthubil Ghaust wa Quthubil Akwan As Syeikh As Sayyid Samman Al Madani (Penjaga Makam Rasulullah Saw.) Berkata :
“Tidaklah aku diangkat ALLAH SWT menjadi Al Wali Quthbil Ghaust dan Quthbil Akwan melainkan disebabkan aku selalu rutin membaca d’oa :
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ اجْبُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
“ALLAHUMMAGHFIR LI UMMATI SAYYIDINA MUHAMMAD,
ALLAHUMMARHAM UMMATA SAYYIDININA MUHAMMAD,
ALLAHUMMASTUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD,
ALLAHUMMAJBUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW”
4x secara berturut-turut setelah selesai sholat subuh.”
Barang siapa yang membaca doa tersebut (Allahummaghfir li ummati Sayyidina Muhammad dst…) empat kali setelah sholat Subuh, beberapa fadhilah yang dapat diperoleh dari amalan ini antara lain:
- Diberikan kedudukan yang setara dengan martabat fadhilah Wali Qutub.
- Mendapatkan kekayaan dan kelancaran rezeki.
- Meningkatkan pangkat baik di dunia maupun di akhirat.
- Menutup usia dengan husnul khotimah, dan banyak manfaat lainnya.
Namun, selain mengamalkan doa ini, penting juga untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dengan:
- Selalu siap untuk memaafkan kesalahan orang lain.
- Menunjukkan kasih sayang kepada umat Rasulullah saw.
- Menutupi aib dan kekurangan umat Rasulullah saw.
- Berusaha menyenangkan hati umat Rasulullah saw.
ALLAHUMMAGHFIRLI UMMATI SAYYIDINA MUHAMMAD
1. Ya Allah berilah ampunan umat baginda kami Sayyidina Muhammad SAW
ALLAHUMMARHAM UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD
2. Ya Allah sayangilah umat baginda kami Sayyidina Muhammad SAW
ALLAHUMMASTUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD
3. Ya Allah sempurnakanlah (kelalaian) kekurangan umat baginda kami Sayyidina Muhammad SAW
ALLAHUMMAJBUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD
4. Ya Allah perbaikilah umat baginda kami Sayyidina Muhammad SAW
Sahabat Al Amin Center yang berbahagia, Yuk kita amalkan doa tersebut dengan Istiqomah, insyaallah mudah dan ringan kok, semoga kita mendapatkan fadilah dan keutamaannya, semoga Allah SWT. memudahkan kita untuk senantiasa mengamalkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin
Gelar Wali Qutub
Dalam tradisi tasawuf, Wali Qutub adalah sosok yang sangat dihormati dan diistimewakan. Berbagai gelar dan sebutan diberikan kepadanya oleh kaum sufi dan auliya’illah (para wali Allah), sesuai dengan tugas dan peranannya yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan spiritual dan material alam semesta. Setiap gelar ini mengandung makna mendalam yang mencerminkan sifat, karakter, dan peran Wali Qutub dalam kehidupan umat manusia. Berikut adalah beberapa gelar yang biasa disematkan kepada Wali Qutub, sebagaimana dikutip dari buku Lentera Para Wali oleh Chandra Utama:
1. Insan Kamil (Manusia Sempurna)
Gelar Insan Kamil diberikan kepada Wali Qutub karena ia dianggap sebagai sosok manusia yang sempurna, baik dalam akhlak, sikap, maupun perbuatannya. Wali Qutub yang diberi gelar ini memiliki kesempurnaan moral yang sangat tinggi, mencerminkan sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Seorang Insan Kamil mampu menjadi contoh dan teladan yang baik bagi umat manusia dalam hal kedekatannya dengan Tuhan, serta dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kebajikan dan kebaikan.
2. Al-Qutbhu atau Qutbhul Wujud (Poros Wujud)
Gelar ini diberikan kepada Wali Qutub dengan tanggung jawab besar sebagai penjaga dan pelestari alam semesta. Sebagai Al-Qutbhul Wujud, Wali Qutub diyakini menjadi pusat atau poros dari seluruh ciptaan, yang menjaga keseimbangan dunia dan memberi pengaruh spiritual bagi umat manusia. Keberadaannya memberikan keberkahan dan perlindungan bagi seluruh alam semesta, menjadikan dirinya sebagai sumber cahaya bagi semua makhluk yang ada.
3. Sulthanul Auliya’ (Raja Waliyullah) dan Ru’usul ‘Arifin
Sebagai Sulthanul Auliya’, Wali Qutub dianggap sebagai “raja” dari semua wali Allah, yang memiliki kedudukan tertinggi di antara para auliya. Gelar ini menandakan bahwa Wali Qutub adalah pemimpin spiritual yang diikuti oleh para wali lainnya. Selain itu, gelar Ru’usul ‘Arifin berarti “pemimpin para orang yang mengenal Tuhan,” yang menunjukkan perannya sebagai penuntun umat manusia dalam mengenal hakikat Ilahi dan sebagai penyelamat dari belenggu kemusyrikan. Wali Qutub dengan gelar ini bertugas mengarahkan umat menuju kebenaran dan membersihkan dunia dari segala bentuk kesesatan.
4. Al-Mujaddid (Pembaharu atau Reformer)
Gelar Al-Mujaddid diberikan kepada Wali Qutub yang berperan sebagai pembaharu dalam agama Islam. Mereka dianggap sebagai reformis spiritual yang tidak hanya menjaga ajaran agama, tetapi juga memperbaharui dan menyempurnakannya agar tetap relevan dengan kondisi zaman. Seorang Al-Mujaddid mampu membawa perubahan yang signifikan dalam pemahaman dan pengamalan agama, serta menjadi teladan dalam menjalankan tuntunan spiritual yang benar. Dalam konteks ini, Wali Qutub yang menyandang gelar ini memainkan peran penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan memastikan agar umat terus berjalan di jalan yang benar.
Penutup
Sebagai penutup, amalan Wali Qutub merupakan suatu praktik spiritual yang memiliki kedalaman makna dan kekuatan luar biasa dalam meningkatkan kedekatan seorang hamba kepada Tuhan. Dengan kesungguhan hati dan niat yang tulus, amalan ini dapat membuka pintu-pintu kebijaksanaan, serta memberikan kekuatan batin yang mampu menuntun seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, amalan Wali Qutub juga dikenal dapat memberikan perlindungan dari gangguan negatif serta membantu memperkuat iman dan spiritualitas seseorang. Dengan melakukan amalan ini secara konsisten, seseorang tidak hanya mendapatkan keberkahan dunia, tetapi juga kemuliaan di akhirat. Semoga amalan ini dapat menjadi jalan menuju kedamaian batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta.