Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong

Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong dan Mantranya

Posted on

Slingadigital.com – Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong dan Mantranya. Laku tirakat Aji Pangontong-Ontong merupakan salah satu praktik spiritual yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan kepercayaan tradisional. Dalam masyarakat Jawa, tirakat ini dikenal sebagai salah satu jalan untuk mencapai kesaktian dan keharmonisan hidup melalui serangkaian ritual dan pantangan yang harus dijalani dengan penuh disiplin dan kesungguhan.

Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai laku tirakat Aji Pangontong-Ontong, mulai dari asal-usulnya, tata cara pelaksanaannya, hingga manfaat dan makna spiritual yang terkandung di dalamnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan kita dapat menghargai dan melestarikan warisan budaya ini dengan bijaksana.

Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong

Laku tirakat Aji Pangontong-Ontong merupakan salah satu bentuk praktik spiritual yang berasal dari tradisi Jawa, di mana individu menjalani serangkaian ritual dan pantangan untuk mencapai kesaktian dan keharmonisan hidup. Laku tirakat ini dikenal membutuhkan disiplin yang tinggi dan keyakinan yang kuat, serta dipenuhi dengan doa-doa dan amalan khusus yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Salah satu komponen penting dalam laku tirakat ini adalah doa khusus yang harus dibaca berulang kali. Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Doa:

“Audzubillahiminasy-syaithanir rajim
Bismillahir rahmanir rahim
Ya lathifu ya jabbaru” (dibaca sebanyak 41.000 kali)

Doa ini diucapkan setiap selesai sembahyang (wiridan) selama menjalani puasa. Puasa yang dilakukan dalam laku tirakat ini berlangsung selama 3 hari, dimulai pada hari Rabu Pon. Setiap kali selesai sembahyang, doa tersebut harus diucapkan sebanyak 41.000 kali selama masa puasa berlangsung.

Baca Juga:  Pelet Air Mani Versi Jawa

Setelah menyelesaikan tirakat dan puasa, ajian ini dapat digunakan dengan cara yang sederhana namun tetap memerlukan konsentrasi penuh. Ketika akan digunakan, cukup membaca doa “Ya Lathiifu Ya Jabbaru” sebanyak 7 kali dengan menahan nafas. Sementara menahan nafas, hanya doa “Ya Lathiifu Ya Jabbaru” yang dibaca.

Selain doa utama, terdapat pula amalan kunci yang harus dilakukan dengan mengisi kalimat sesuai dengan kehendak. Berikut adalah amalan kunci tersebut:

“Ya Allah Hyang Kuasa
Kulo nyuwun Dzakar/Planangan kulo
Segede gedene……….”

Pada bagian yang diisi titik-titik, Anda dapat mengisi dengan ukuran yang diinginkan. Namun, penting untuk diingat bahwa kekuatan sebuah ajian memiliki batasan-batasan tertentu. Tidak disarankan untuk berkhayal dapat mengubah bentuk secara ekstrem, seperti membayangkan alat kelamin menjadi sebesar tiang listrik. Pada umumnya, kalimat yang sering digunakan adalah “ALU,” yaitu alat penumbuk padi yang secara umum berukuran genggaman tangan orang dewasa.

Dalam menjalani laku tirakat Aji Pangontong-Ontong, pemahaman tentang batasan dan kekuatan ajian sangat penting. Menghormati dan menjalani praktik ini dengan penuh kesungguhan serta tetap menjaga nalar dan logika merupakan kunci utama agar ajian ini membawa manfaat yang diinginkan. Laku tirakat ini bukan hanya tentang mencapai kekuatan fisik, tetapi juga tentang kedisiplinan, keteguhan hati, dan ketulusan dalam menjalani proses spiritual.

A. Mantra Aji Pangontong-Ontong

Aji Pangontong-Ontong adalah ajian yang digunakan untuk meningkatkan ukuran alat vital pria. Mantra ini harus diucapkan dengan niat yang kuat dan penuh keyakinan. Berikut adalah teks mantra yang digunakan:

Mantra:

“Niat ingsun matek ajiku pangontong-ontong
Sungsum urip otot urip
Otot jati songgokuwat karosane
Melar gedene sak … (sesuai yang diinginkan)
Melar dawane sak … (sesuai yang diinginkan)
Melar mulur melar melar melar soko kodratullah”

Mantra ini memiliki kekuatan spiritual yang dipercaya dapat memberikan perubahan fisik sesuai dengan keinginan pengguna. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan mantra ini harus dilakukan dengan tanggung jawab dan kesungguhan hati.

Baca Juga:  Mengenal Batu Mustika Raja Elang Putih

B. Cara Menggunakan Aji Pangontong-Ontong

Setelah menjalani semua tahapan laku tirakat, seperti puasa dan wirid yang telah dijelaskan sebelumnya, Ajian Pangontong-Ontong siap digunakan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakannya:

  • Rapal Mantra:
    Ucapkan mantra Aji Pangontong-Ontong sebanyak 3 kali. Mantra ini harus dirapal dengan penuh konsentrasi dan keyakinan.
  • Ludahi Telapak Tangan:
    Setelah merapal mantra, ludahi telapak tangan Anda.
  • Usapkan pada Alat Vital:
    Usapkan ludah di telapak tangan tersebut pada alat vital Anda.

Jika Anda menginginkan ukuran yang lebih besar sesuai dengan keinginan, maka pada saat mengucapkan bagian mantra “Melar gedene sak … Melar dawane sak …,” sebutlah benda atau bagian tubuh yang diinginkan sambil memegangnya. Misalnya, jika Anda menginginkan ukuran sebesar lengan, maka ucapkan “Melar gedene sak lengen, Melar dawane sak lengen” sambil menggenggam bagian lengan.

Misalnya, Anda ingin ukuran alat vital sebesar lengan, maka:

Rapal mantra sebanyak 3 kali.
Ludahi telapak tangan.
Usapkan ludah pada alat vital.
Ucapkan, “Melar gedene sak lengen, Melar dawane sak lengen” sambil menggenggam lengan Anda.

Penutup

Menjalani Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong bukanlah hal yang mudah, namun manfaat dan khasiat yang didapatkan sangatlah besar bagi mereka yang serius dan tulus menjalankannya. Dalam setiap langkah dan ritual yang dilakukan, terdapat makna mendalam yang menghubungkan kita dengan kekuatan alam semesta dan memperkuat keimanan serta kedekatan spiritual.

Dengan memahami dan melaksanakan ajian ini dengan benar, kita tidak hanya memperoleh perlindungan dan keberkahan, tetapi juga mencapai ketenangan batin yang sejati. Semoga Laku Tirakat Aji Pangontong-Ontong ini dapat menjadi jalan bagi kita semua untuk mencapai kehidupan yang lebih harmonis dan bermakna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *