Macam-Macam Tangguh Keris

Kenali Macam-Macam Tangguh Keris

Posted on

Slingadigital.com – Kenali Macam-Macam Tangguh Keris. Keris, senjata tradisional yang memiliki nilai seni tinggi serta simbolisme mendalam, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara. Salah satu aspek yang membuat keris begitu istimewa adalah keberagaman tangguhnya. Setiap tangguh keris memiliki karakteristik unik yang mencerminkan keahlian tukang-tukang besi masa lalu dan warisan mistis yang diwariskan secara turun-temurun.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai Macam-Macam Tangguh Keris yang menarik dan mengesankan, serta memahami bagaimana keunikan masing-masing tangguh tersebut menginspirasi dan memengaruhi sejarah serta budaya di Indonesia.

Tangguh Keris Adalah?

Tangguh keris merupakan ilmu pengetahuan kuno yang mendalami aspek-aspek teknis dan estetis dari senjata tradisional Nusantara ini. Kata “tangguh” sendiri secara harfiah berarti perkiraan atau taksiran. Dalam konteks perkerisan, tangguh mengacu pada upaya untuk memperkirakan zaman pembuatan keris, lokasi pembuatan, gaya pembuatan, serta karakteristik bahan-bahan yang digunakan.

Proses men-tangguh sebuah keris melibatkan penelitian mendalam terhadap berbagai ciri khas yang terdapat pada bilah keris. Ini termasuk jenis besi yang digunakan, pamor atau pola yang terbentuk dalam proses pembuatannya, serta bentuk dan gaya rancang bangun secara keseluruhan. Ahli tangguh keris yang berpengalaman mempelajari ribuan bilah keris dan mengandalkan memori fotografi yang kuat untuk membedakan dan mengidentifikasi perbedaan subtil antara setiap jenis tangguh.

Meskipun tangguh keris hanya merupakan perkiraan, para ahli tangguh biasanya mencatat ciri-ciri khas setiap zaman atau kerajaan dalam catatan mereka. Contohnya, keris dari zaman Majapahit dikenal memiliki gaya atau langgam tertentu yang khas, begitu pula keris dari Kerajaan Mataram atau Surakarta Hadiningrat. Ini mencerminkan perkembangan seni dan teknologi pembuatan keris yang terus berkembang seiring berjalannya waktu dan perubahan dalam masyarakat Nusantara.

Dalam praktiknya, penentuan tangguh keris memerlukan dedikasi tinggi dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang ini. Hanya melalui studi yang cermat dan pengalaman yang luas, seseorang dapat menjadi ahli tangguh keris yang mampu memberikan identifikasi yang akurat terhadap sejarah dan karakter setiap senjata keris yang mereka teliti.

Macam-Macam Tangguh Keris

Dalam catatan kuno, dituliskan ciri-ciri secara tertulis. Notasi itu meyakini akan adanya sebuah gaya atau langgam dari setiap kerajaan. Artinya pada jaman Majapahit diyakini kerisnya memiliki beberapa ciri gaya atau langgam yang seragam. Begitu pula jaman kerajaan Mataram dan seterusnya jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat diyakini memiliki gayanya masing-masing.

Baca Juga:  Cara Membuka Mata Batin Dengan Surah Al Jin Dengan Cepat

Keyakinan terhadap bahan besi dan pamor juga menjadi panduan dalam ilmu tangguh ini :

a. Tangguh Kuno (125 M–1125 M)

Tangguh Kuno, juga dikenal sebagai keris Kabudan, mencakup periode pembuatan keris antara tahun 125 M hingga 1125 M. Era ini menyaksikan kejayaan berbagai kerajaan kuno di Nusantara seperti Medang Kamulan, Medang Siwanda, Purwacarita, Tulisan, Mamenang, Gilingwesi, Pengging Witaradya, Kahuripan, dan Kediri. Pada masa ini, keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga menjadi simbol kekuasaan dan keagungan budaya di berbagai kerajaan tersebut. Setiap keris dari tangguh ini mencerminkan kemahiran tinggi para pandai besi serta nilai-nilai mistis yang diwariskan dari generasi ke generasi.

b. Tangguh Madyo Kuno (1126 M–1250 M)

Tangguh Madyo Kuno atau dikenal juga sebagai Tangguh Kuno Pertengahan, mencakup periode pembuatan keris antara tahun 1126 M hingga 1250 M. Pada masa ini, kerajaan-kerajaan seperti Jenggala, Singosari, Pajajaran, dan Cirebon masih berada dalam puncak kejayaannya. Keris yang dihasilkan pada periode ini menunjukkan pengembangan teknik pembuatan yang semakin canggih, dengan pamor yang lebih kompleks dan bentuk yang lebih elegan. Seni keris pada masa ini menjadi cerminan kemajuan seni dan kebudayaan yang berkembang di Nusantara.

c. Tangguh Sepuh Tengah (1251 M–1459 M)

Tangguh Sepuh Tengah, atau dikenal sebagai Tangguh Tua Pertengahan, meliputi periode pembuatan keris antara tahun 1251 M hingga 1459 M. Pada masa ini, kerajaan-kerajaan seperti Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit, dan Blambangan mencapai puncak kejayaannya. Keris dari tangguh ini mencerminkan kekuatan politik dan budaya dari masing-masing kerajaan, dengan rancang bangun yang mewah dan pamor yang mengandung makna filosofis mendalam. Kemahiran tinggi para pandai besi pada masa ini memungkinkan mereka untuk menciptakan keris-keris yang menjadi pusaka dan peninggalan berharga bagi sejarah dan kebudayaan Nusantara.

d. Tangguh Tengahan (1460 M–1613 M)

Tangguh Tengahan mencakup periode pembuatan keris antara tahun 1460 M hingga 1613 M. Pada masa ini, berbagai kerajaan seperti Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram menjadi pusat kekuasaan di Nusantara. Keris yang dihasilkan pada periode ini menunjukkan pengaruh dari budaya Islam yang semakin kuat, terutama setelah masa penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara. Keindahan dan kekuatan pamor dalam keris-keris dari tangguh ini mencerminkan integrasi seni lokal dengan unsur-unsur kebudayaan baru yang masuk ke wilayah ini.

Baca Juga:  Doa Pembungkam Orang Marah

e. Tangguh Nom (1614 M – 1945 M)

Tangguh Nom, atau dikenal sebagai Tangguh Muda, meliputi periode pembuatan keris antara tahun 1614 M hingga 1945 M. Pada masa ini, kerajaan-kerajaan seperti Kartasura dan Surakarta menjadi pusat kebudayaan yang penting di Jawa. Keris-keris dari tangguh ini sering kali mencerminkan gaya yang lebih halus dan terkadang lebih ramping, menggambarkan estetika yang cocok dengan perkembangan zaman yang semakin modern.

f. Tangguh Kamardikan 1945

Tangguh Kamardikan merujuk pada keris-keris yang dibuat pada era Perang Kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1945. Nama tangguh ini mungkin terkait dengan zaman di mana Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan. Keris dari tangguh ini mungkin mencerminkan semangat patriotisme dan perjuangan nasionalisme pada masa tersebut. Meskipun zaman modern telah berlalu, keris-keris dari tangguh Kamardikan ini tetap menjadi saksi bisu dari periode bersejarah yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Setiap tangguh keris tidak hanya mencerminkan keterampilan teknis pembuatannya, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya, sejarah, dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Nusantara pada setiap periode waktu tersebut.

Ciri-Ciri Beberapa Tangguh Keris

Setiap tangguh menggambarkan gaya dan keahlian pembuatan yang unik, mencerminkan konteks budaya dan sejarah dari masa dan wilayahnya masing-masing. Mereka bukan hanya senjata, tetapi juga artefak budaya yang memegang nilai simbolis dan estetika yang dalam dalam sejarah Indonesia.

  1. Tangguh Segaluh
    Tangguh Segaluh ditandai dengan penampilan yang kaku tetapi mengalir. Besinya terlihat kering dengan warna hitam pucat kehijauan. Pamornya adalah kelem. Panjang bilahnya bervariasi, ada yang panjang dan ada yang pendek. Gandiknya maju ke depan, sehingga ganjanya selalu panjang.
  2. Tangguh Jenggala
    Tangguh Jenggala memiliki tampilan yang lemah lembut dan anggun. Bilahnya lebih panjang dan lebih lebar dibandingkan tangguh lainnya, terutama di bagian sor-soran. Luknya halus dan merata. Sirah cecak pada bagian ganja bentuknya lonjong memanjang. Ganjanya pendek namun tinggi, dengan wadidang lurus yang mirip punggung sapi. Sogokan tanpa pamor. Besinya padat, halus, dan berwarna kehitaman. Pamornya menyerupai rambut putih panjang, dengan penampilan yang halus dan terkadang kasar (mubyar).
  3. Tangguh Singosari
    Tangguh Singosari ditandai dengan penampilan yang kaku dan kuat. Gandiknya sedang dan agak miring. Sirah cecak pada ganja berbentuk lonjong memanjang. Panjang bilahnya sedang dengan ujung yang tidak terlalu runcing. Besinya berwarna abu-abu kehitaman, menyerupai batu tulis. Pamornya tertanam dengan rapi dan bersih, memberikan penampilan yang lembut dan halus.
  4. Tangguh Pajajaran
    Tangguh Pajajaran memiliki pasikutan agak kaku dan kasar. Bilahnya agak panjang dibandingkan dengan tangguh lainnya, dengan kesan ramping. Gandiknya panjang dan kadang miring. Sirah cecaknya lonjong memanjang. Ganja ambatok mengkurep. Blumbangan atau pejetan lebarnya, sogokan agak dalam dan pendek. Kadang luknya dangkal. Besinya cenderung kering dan keputih-putihan. Pamornya biasanya tiban, memberikan kesan berlemak.
  5. Tangguh Pengging
    Tangguh Pengging memiliki pasikutan sedang, ramping, dengan garapan yang rapi. Jika terdapat luk, luknya dalam (rengkol). Gulu melednya panjang. Besinya berwarna hitam dan terkesan basah. Pamornya sederhana dan tertanam dengan rapi.
  6. Tangguh Blambangan
    Tangguh Blambangan dikenal dengan penampilan yang rapi dan mengesankan, menyenangkan untuk dilihat. Besinya berwarna keputih-putihan, padat, memberikan kesan basah dan keras saat diraba. Pamornya gajih, meskipun terkadang menyerupai rambut.
  7. Tangguh Sedayu
    Tangguh Sedayu memiliki pasikutan agak enak dipandang. Ganjanya berbentuk sebit lontar dan agak panjang. Gandhiknya pendek dan miring. Sogokannya pendek dan serasi. Luknya rapat dan patuh. Bentuk bilahnya bervariasi dari sedang hingga panjang. Besinya kurang bercahaya dan terasa licin. Bajanya sedang. Pamornya kurang mencolok, namun saat ada, keluar dengan warna putih merambut (mubyar pethak angrambut), mengambang di dalamnya.
  8. Tangguh Tuban
    Tangguh Tuban memiliki ganja yang tinggi dan berbulu, dengan sirah cecak yang tumpul dan bilah yang buncit dan lebar. Besinya terlihat kering dengan kadar besi yang tinggi. Pamornya tersebar, memberikan kesan berlemak atau mengkilap.
Baca Juga:  Surah Yasin 41 untuk Puter Giling, Cara Menggunakannya

Penutup

Dari kisah-kisah tentang macam-macam tangguh keris yang telah kita telusuri, dapat kita lihat betapa beragamnya keindahan dan keunikannya. Setiap tangguh tidak hanya mencerminkan keahlian tinggi para pandai besi dari masa ke masa, tetapi juga mengungkapkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang kaya dalam peradaban Nusantara.

Seni dan teknik pembuatan keris dari tangguh-tangguh tersebut tidak hanya berfungsi sebagai senjata atau barang pusaka semata, tetapi juga sebagai wujud nyata dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dihargai. Dengan mempelajari dan mengenali berbagai macam tangguh keris ini, kita dapat lebih mendalami kekayaan seni dan kearifan lokal yang telah ada sejak zaman dahulu.

Semoga pengetahuan tentang macam-macam tangguh keris ini tidak hanya menjadi referensi untuk memahami sejarah dan kebudayaan, tetapi juga menginspirasi untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman budaya Nusantara yang begitu kaya dan indah. Dengan demikian, warisan nenek moyang ini dapat terus diwariskan dan diapresiasi oleh generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *