Slingadigital.com – Ketahui Manfaat Kopi Menurut Islam Secara Lengkap. Kopi telah menjadi minuman populer yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan di seluruh dunia, termasuk umat Islam. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa kopi memiliki sejarah panjang dan kaitan erat dengan peradaban Islam. Menurut perspektif Islam, kopi tidak hanya sekadar minuman penghilang rasa kantuk, tetapi juga memiliki beragam manfaat yang diakui sejak zaman dahulu.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Manfaat Kopi Menurut Islam, termasuk aspek kesehatan, spiritual, dan sosial yang menyertainya. Melalui pemahaman ini, kita dapat lebih menghargai dan memanfaatkan kopi dengan cara yang lebih baik dan bijak sesuai dengan ajaran agama.
Sejarah Kopi dalam Islam
Dilansir dari berbagai sumber, sejarah kopi konon berawal dari ditemukannya buah merah oleh seorang penggembala domba di Etiopia. Kala itu, hewan-hewan piaraannya tiba-tiba menunjukkan tabiat aneh yaitu seolah merasa senang dan gembira. Penasaran akan hal itu, ia pun mencoba memakan buah merah tersebut. Seketika itu tubuhnya pun juga merasakan hal yang sama, yakni muncul sensasi euforia atau perasaan gembira yang menenangkan.
Bijinya yang tak dapat dikonsumsi secara langsung lalu dikumpulkan dan dibakar hingga gosong. Tak dinyana, biji yang gosong menghitam itu justru memunculkan aroma khas yang sangat nikmat. Setelah digiling dengan batu, abu kopi itu dicampur air dan terciptalah minuman kopi yang kita kenal hingga hari ini.
Dalam konteks Islam, sejarah kopi dimulai dari Yaman, tepatnya di wilayah Mocha. Dikutip dari kitab “Fakhrul Mawalim Fi Manaqib Syeikh Abi Bakar bin Salim” karya Sayyid Mustafa bin Idrus Al-Khirid, kopi atau yang disebut qahwah pertama kali dibawa ke Jazirah Arab oleh Syeikh Kabir Ali bin Umar Asy-Syadzili. Kala itu, para Sufi dan Ulama sangat menggemari kopi karena minuman ini dapat memberikan semangat dalam menimba ilmu dan beribadah malam.
Sayyidil A’dzam Imam Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas (Guru Futuh Imam Ali Shohibul Maulid) biasa meminum kopi seusai melaksanakan Qiyamul Lail. Sebelum meminum kopi, beliau akan membaca Surah Al-Fatihah sebanyak tiga kali: pertama, khusus dihadiahkan untuk Sayyidina Faqih Muqaddam; kedua, untuk Syeikh Ali bin Umar As-Syadzili selaku penemu kopi dan maha gurunya, Quthub Akbar Imam Abu Hasan Asy-Syadzili Al-Hasani; dan ketiga, untuk semua kaum Muslimin.
Demikian pula Sayyidina Syeikh Abu Bakar bin Salim, beliau amat menyenangi kopi dan terbiasa duduk dari fajar hingga menjelang Dzuhur dengan suguhan kopi di depannya. Beliau juga banyak menyarankan orang untuk meminum kopi dengan niat menyegarkan stamina tubuh kala beribadah kepada Allah.
Penyebaran kopi dimulai bersamaan dengan penyebaran Islam, terutama di Mekkah dan Madinah. Ibnu Sina bahkan diketahui telah meneliti zat-zat yang terkandung dalam kopi. Buku yang ditulisnya merupakan dokumen pertama yang diketahui membedah kopi dari segi ilmu kedokteran dan kesehatan. Melalui penelitian dan pengajaran ini, kopi menjadi semakin dikenal dan dihargai tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga sebagai bagian dari tradisi dan praktik keagamaan umat Islam.
Manfaat Kopi Menurut Islam
Kopi sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Minuman khas berwarna gelap yang lebih nikmat disajikan hangat ini identik sebagai pelengkap teman nongkrong, atau sekadar inspirasi dalam mengawali aktivitas sehari-hari. Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa minuman yang digemari oleh banyak orang ini ternyata dianjurkan dalam Islam, bahkan disebutkan dalam riwayat para salafunas shalih.
“Kopi itu begitu dicintai oleh para wali Allah. Sebagaimana salah satu sahabat dikisahkan selalu menyiapkan kopi sampai satu termos. Beliau meminumnya mulai tengah malam, Tahajud, sampai waktu isyraq habis,” ungkap Pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa, Probolinggo, Jawa Timur, Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor, dikutip dari channel YouTube Ahbaabul Musthofa Channel.
Para ulama dan waliyullah juga banyak yang begitu gemar meminum kopi. Salah satunya dikisahkan bahwa seorang ulama selalu membawa kopi sendiri kemanapun ia pergi. Dengan seduhan dan racikan khusus yang dibuatnya, ia selalu membawa kopinya tersebut kemanapun bahkan ketika sedang berdakwah.
“Kakek saya dulu juga senang dengan kopi. Ketika tengah malam bangun, sebelum ibadah ia biasanya minum kopi dulu. Beliau mengatakan: ‘Nafsu kita kasih kesenangannya dulu supaya enggak ganggu ibadah. Karena ketika nafsu kita kasih kesenangannya, asal enggak melanggar syariat, enggak ada masalah. Dan itu justru mempermudah kita untuk mengajaknya khusyuk lagi,’” lanjut Habib Hasan.
Terdapat beberapa kisah mengenai kopi, di antaranya salah seorang waliyullah yaitu Sayyid Ahmad bin Ali Bahr Al-Qadimi. Dikisahkan suatu hari beliau berjumpa dengan Rasulullah dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara,”
Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kepadanya tiga hadits, yaitu:
1. “Siapa yang ada tasbih di kantongnya maka ia dihitung oleh Allah sebagai orang yang selalu bertasbih dan berzikir, meski ia tak melakukannya (berzikir),”
2. “Selama rasa kopi ada di mulut seseorang, maka malaikat akan memintakan ampun untuknya.”
Mengapa demikian? Kopi membuat orang menjadi semangat beribadah, menghilangkan rasa kantuk, membuat kuat. Bahkan disebutkan, meskipun masih perlu diteliti lebih lanjut, bahwa kopi dapat digunakan sebagai obat kolesterol.
3. “Barangsiapa yang duduk di samping waliyullah meski hanya sekejap seperti orang memeras susu kambing, maka lebih afdhal hukumnya daripada kita beribadah sampai tubuh terpotong-potong.”
Doa Minum Kopi ala Rasulullah
Nabi Muhammad SAW ternyata juga menggemari kopi. Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa Rasulullah juga memberikan doa khusus untuk umatnya sebelum meminum kopi.
Dalam konteks tasawuf minuman kopi memiliki nilai tersendiri. Disebutkan bahwa seorang Sufi bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, saya suka minum kopi,” ujarnya.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW tidak menjawab apa hukumnya. Nabi Muhammad SAW justru memberikan doa sebelum minum kopi sebagai berikut:
للهم اجعلها نورا لبصري وعافية لبدني وشفاء لقلبي ودواء لكل داء يا قوي يا متين ثم يتلو البسملة.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kopi yang aku teguk sebagai cahaya bagi penglihatanku, kesehatan bagi badanku, penawar hatiku, obat bagi segala penyakit, wahai dzat yang Maha Kuat dan Maha Teguh.”
Nabi Muhammad SAW melanjutkan sabdanya yang berbunyi, “Malaikat akan terus meminta ampunan untukmu selama rasa kopi masih menempel di mulutmu,”.
Dalam sejarahnya, ada sebagian ulama yang mengharamkan kopi. Pada abad ke-16, seorang ulama bernama Muhammad bin Mahmud al-Zaini al-Husaini menyusun sebuah risalah tentang dampak buruk minum kopi pada tubuh. Namun, larangan minum kopi ini sebenarnya merujuk pada konsumsi kopi secara berlebihan yang menjadi perhatian para ulama dan ahli kesehatan. Saat itu, wasir dan sakit kepala dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh kebanyakan minum kopi.
Minum kopi secara berlebihan juga dilaporkan dapat menurunkan nafsu makan dan bahkan menurunkan gairah seksual. Padahal, jika dikonsumsi secara bijak, kopi justru memberikan berbagai manfaat kesehatan. Seperti halnya banyak hal lainnya, konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan efek negatif. Oleh karena itu, makanan dan minuman yang awalnya bersifat halal bisa menjadi haram jika dikonsumsi secara berlebihan.
Penutup
Sebagai penutup dari slingadigital.com ini, penting untuk menyadari bahwa kopi memiliki berbagai manfaat yang diakui baik dalam dunia kesehatan maupun dalam pandangan Islam. Manfaat kopi menurut Islam tidak hanya terbatas pada aspek fisiknya saja, seperti meningkatkan konsentrasi dan memberikan energi, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan sosial.
Dalam tradisi Islam, kopi sering kali dinikmati dalam kebersamaan, mempererat tali silaturahmi dan menjadi momen untuk refleksi diri. Mengkonsumsi kopi dengan bijak dan moderasi sesuai ajaran Islam dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi tubuh dan jiwa, serta memperkaya kehidupan sehari-hari. Mari kita terus menggali manfaat dari setiap ciptaan Allah, termasuk kopi, dengan penuh syukur dan kebijaksanaan.