Mengenal Aksara Lampung

Mengenal Aksara Lampung dan Huruf-Hurufnya : Lengkap

Posted on

Slingadigital.com – Mengenal Aksara Lampung dan Huruf-Hurufnya : Lengkap. Mengenal Aksara Lampung adalah langkah pertama untuk memahami salah satu warisan budaya yang kaya dari Provinsi Lampung. Aksara ini merupakan sistem tulisan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Lampung untuk menulis bahasa mereka. Meskipun aksara ini telah lama ada, keberadaannya semakin dilupakan seiring perkembangan teknologi dan penggunaan aksara Latin.

Namun, mengenal aksara Lampung tidak hanya penting untuk pelestarian budaya, tetapi juga untuk menggali lebih dalam makna dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, struktur, serta cara penulisan aksara Lampung yang menarik untuk diketahui.

Mengenal Aksara Lampung

Aksara Lampung, atau yang dikenal juga dengan sebutan Had Lampung, merupakan sebuah sistem tulisan yang memiliki hubungan erat dengan aksara Pallawa, yang berasal dari India. Menurut buku Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara karya Dewaki Kramadibrata, aksara ini awalnya berakar dari aksara Deva Nagari yang digunakan di India. Seiring dengan berkembangnya sejarah, aksara ini masuk ke Indonesia, khususnya ke daerah Lampung, dan kemudian berkembang menjadi sistem tulisan yang unik dengan karakteristik tersendiri.

Sejarah perkembangan aksara Lampung dimulai pada masa runtuhnya Kerajaan Tulangbawang. Setelah keruntuhan tersebut, masyarakat Lampung banyak berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya, yang saat itu merupakan pusat kebudayaan dan pemerintahan di Sumatera. Hubungan ini membawa pengaruh besar, salah satunya adalah masuknya aksara Pallawa, yang kemudian bertransformasi dan menjadi aksara Lampung yang kita kenal sekarang. Dengan pengaruh aksara Pallawa, aksara ini mulai berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek budaya, termasuk dalam tulisan.

Baca Juga:  Mengenal Keris Combong Secara Lengkap

Aksara Lampung dikenal memiliki sistem tulisan yang berbasis suku kata, mirip dengan sistem penulisan dalam bahasa Arab yang menggunakan huruf hidup. Dalam aksara Lampung, tanda baca seperti fathah (di atas), kasrah (di bawah), dan syakal digunakan untuk menandai vokal, namun tidak menggunakan tanda dammah (di depan). Hal ini memberi aksara Lampung keunikan dalam hal penulisan dan struktur tata bahasanya.

Karakteristik dan Bentuk Aksara Lampung

Aksara Lampung memiliki hubungan kekerabatan dengan aksara-aksara lainnya di Nusantara, seperti aksara Rencong dari Aceh, aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara dari Sulawesi. Aksara ini terdiri dari beberapa elemen, termasuk huruf induk, anak huruf, huruf ganda, dan gugus konsonan. Di dalam aksara Lampung juga terdapat lambang, angka, dan tanda baca, yang menunjukkan kompleksitas dan keragamannya.

Menurut buku Kamus Populer Dayak Kenyah Uma’ Timai, aksara Lampung atau Had Lampung juga dikenal dengan istilah Kaganga. Penulisan aksara ini dilakukan dari kiri ke kanan, dengan jumlah huruf induk sebanyak 20 buah. Setiap huruf dalam aksara Lampung memiliki bunyi yang mewakili suku kata, mirip dengan pola penulisan suku kata pada aksara Jawa atau Bali.

Aksara Lampung telah mengalami berbagai perubahan dan penyempurnaan seiring waktu. Berdasarkan penelitian Baron Sloet van de Beele, aksara ini memiliki banyak variasi bentuk, yang dipengaruhi oleh perbedaan zaman dan daerah penulisan. Variasi ini terjadi karena pengaruh kebudayaan setempat dan kebutuhan praktis dalam penggunaannya. Dalam masyarakat Lampung, aksara ini dipakai dalam banyak hal, mulai dari penulisan naskah, adat istiadat, hingga keperluan administratif.

Ada dua jenis utama dalam aksara Lampung, yaitu aksara Lampung Lama dan aksara Lampung Sekarang. Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mencolok. Perbedaan pertama terletak pada jumlah hurufnya; aksara Lampung Lama terdiri dari 19 huruf, sementara aksara Lampung Sekarang terdiri dari 20 huruf. Perbedaan kedua adalah pada tanda bunyi, yang memberikan variasi pada pengucapan kata-kata dalam bahasa Lampung. Selain itu, perbedaan juga terlihat pada tanda baca yang digunakan dalam kedua jenis aksara tersebut.

Baca Juga:  Cara Mengetahui Batu Mani Gajah Asli Atau Palsu

Aksara Lampung merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Lampung dan Indonesia pada umumnya. Sebagai sistem tulisan yang berasal dari aksara Deva Nagari dan mengalami perkembangan signifikan seiring dengan interaksi budaya di Sumatera, aksara Lampung menawarkan wawasan tentang sejarah, adat, dan kehidupan masyarakat Lampung. Melalui pemahaman lebih mendalam tentang aksara ini, kita dapat menghargai betapa kayanya budaya tulisan di Indonesia dan pentingnya melestarikan sistem penulisan tradisional ini untuk generasi mendatang.

Mengenal Huruf-Huruf dalam Aksara Lampung

Aksara Lampung, khususnya aksara Lampung Sekarang, terdiri dari 20 huruf dasar. Huruf-huruf tersebut adalah Ka, Ga, Nga, Pa, Ba, Ma, Ta, Da, Na, Ca, Ja, Nya, Ya, A, La, Ra, Sa, Wa, Ha, dan Gha.

Seperti halnya alfabet Latin, huruf-huruf dalam aksara Lampung ditulis dari kiri ke kanan. Ke-20 huruf ini merupakan aksara dasar yang digunakan dalam penulisan aksara Lampung.

Selain aksara dasar, terdapat juga diakritik atau yang dikenal sebagai benah surat, yang berjumlah 12 buah. Diakritik ini berfungsi sebagai tanda bunyi, yang memengaruhi cara pengucapan dan pembacaan kata, sehingga memungkinkan kata-kata dibaca dengan akhir bunyi konsonan.

Meskipun aksara Lampung memiliki 20 huruf dasar dan 12 tanda bunyi, aksara ini tidak memiliki sistem angka sendiri. Untuk menulis angka, masyarakat Lampung menggunakan angka Arab seperti yang berlaku secara umum.

Penutup

Dengan mengenal aksara Lampung, kita tidak hanya mempelajari sebuah sistem tulisan, tetapi juga memahami lebih dalam tentang budaya dan sejarah masyarakat Lampung. Aksara Lampung, yang memiliki hubungan erat dengan aksara Deva Nagari dan Pallawa, telah berkembang menjadi salah satu identitas penting bagi masyarakat Lampung. Meskipun telah mengalami perubahan seiring waktu, aksara ini tetap menjadi simbol warisan budaya yang patut dilestarikan.

Baca Juga:  Apa itu Keris Rucah? Pembahasan Lengkap

Menghargai aksara Lampung berarti menjaga kelestarian salah satu aspek penting dari kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam. Dengan terus mengenal dan mempelajari aksara Lampung, kita turut serta dalam upaya mempertahankan tradisi dan pengetahuan yang telah diwariskan oleh nenek moyang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *