Pengertian Muslim Mukmin dan Mukhsin

Pengertian Muslim Mukmin dan Mukhsin dalam Islam

Posted on

Slingadigital.comPengertian Muslim Mukmin dan Mukhsin dalam Islam. Islam adalah agama yang memiliki konsep-konsep penting dalam menggambarkan status seseorang dalam kepercayaan dan praktiknya. Tiga konsep yang sangat fundamental dalam Islam adalah Muslim, Mukmin, dan Mukhsin. Ketiganya memiliki makna dan tingkatan keimanan yang berbeda dalam pandangan Islam.

Dalam artikel ini, Slingadigital.com akan menjelajahi pengertian dan perbedaan antara ketiga konsep ini dalam Islam serta mengapa pemahaman tentang mereka sangat penting bagi umat Muslim.

MUSLIM

Seorang Muslim adalah individu yang telah mengambil agama Islam sebagai jalan hidupnya. Istilah ini mencerminkan seseorang yang sepenuhnya tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah swt. Ini mencakup individu yang telah mengucapkan kalimat syahadah sebagai tanda kesediaan menerima kewajiban dan hak yang ditetapkan oleh ajaran Islam.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Wahai Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua: Orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu dan jadikanlah daripada keturunan kami: Umat Islam (yang berserah diri) kepadamu dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadat kami dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani.” [al-Baqarah : 128].

Seorang Muslim, yang berasal dari akar kata Islam yang artinya damai, selamat, dan sejahtera, adalah seseorang yang baru memulai perjalanan untuk menyerahkan diri kepada Allah.

Ini bisa dibandingkan dengan seorang anak TK yang, meskipun sudah mulai belajar, masih mungkin melakukan tindakan yang kurang baik.

Seperti yang kita amati pada anak-anak TK, mereka belum sepenuhnya memahami tujuan hidup mereka, jadi status Muslim pada awalnya adalah pengakuan dan langkah awal dalam perjalanan spiritual. (Surat: 7; 172; 49:14)

Baca Juga:  Makna Dan Amalan Hizib Syatit

MUKMIN

Individu Muslim yang memiliki keimanan. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah swt:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk.” [al-Bayyinah : 7]

Seorang Muslim tidak hanya perlu mengucapkan pengakuan, namun juga harus mendampinginya dengan amal, perbuatan, dan tindakan sesuai ajaran agamanya. Melalui pelaksanaan ini, ia dapat berkembang menjadi seorang Mukmin.

Mukmin, yang berasal dari akar kata Iman yang berarti percaya dan Amanah yang berarti dapat dipercayai, adalah individu yang mengungkapkan keyakinan dengan kata-kata, mempercayainya dengan hati, dan menerapkannya dalam tindakan sehari-hari, termasuk mempraktikkan keenam rukun Iman. Ini adalah tingkat keimanannya yang mendalam, setara dengan SD (Surat: 2:3, 4, 5, 6; Al-Anfal: 2, 3; Surat: 49:15).

MUKHSIN

Seorang Mukmin yang mencapai tingkat Ihsan, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam sebuah hadis yang panjang.

Seorang Mukmin diharapkan untuk melaksanakan amal perbuatan baik yang disebut sebagai Ihsan. Konsep Ihsan mencakup semua perbuatan baik terhadap diri sendiri dan sesama. Dengan mengamalkan Ihsan ini, seorang Mukmin dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu menjadi seorang Muhsin.

ما الإحسان قال أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك

Apa itu Ihsan, Dia menjawab : Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihatnya, dan jika kamu tidak melihatnya, ketahuilah bahawa Dia (Allah) melihat kamu [Hadith Riwayat Bukhari]

Muhsin, yang berasal dari kata “Ikhsan” yang berarti baik, adalah seseorang yang berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada sekadar seorang Muslim atau Mukmin.

Ini berarti bahwa individu ini tidak hanya memiliki iman, tetapi juga, sebagaimana disampaikan dalam Hadis Nabi SAW, beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jika tidak melihat-Nya, mereka tahu bahwa Allah senantiasa melihat mereka. Ini merupakan tingkatan setara dengan SLTP (Surat: 3:134; Surat Al-Qashash: 77).

Baca Juga:  Meningkatkan Keamanan Perangkat Lunak Dengan Strategi Yang Tepat

MUKHLIS

Seorang Muhsin melakukan perbuatan Ihsan semata-mata sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan, tanpa mencari pujian, penghargaan, jabatan, atau hal lainnya. Mereka bertindak dengan sungguh-sungguh dan tulus hati, dan pada saat itu, seseorang mencapai tingkat Mukhlis.

Mukhlis, yang berasal dari kata Ikhlas, adalah seseorang yang beribadah kepada Allah semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya, tanpa mengharapkan apresiasi atau imbalan lainnya.

Sebagai contoh, seperti seseorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya tidak tahu.

Ini adalah ilustrasi lainnya, mirip dengan seseorang yang buang air besar; setelah selesai, tidak memikirkannya atau mengingatkannya lagi, tanpa penyesalan atas makanan yang nikmat yang telah dikonsumsi. Tingkatan ini setara dengan SLTA (Surat: 98:5).

MUTTAQIN

Orang Mukmin yang bertaqwa. Firman Allah swt :

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ.

“Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertakwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” [al-Baqarah : 2-3]

Taqwa, yang berasal dari akar kata “taqwa” yang berarti takut, dalam konteks istilah Islam merujuk pada individu yang mematuhi perintah Allah dengan penuh kesempurnaan dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menggambarkan sifat orang yang bertaqwa, di antaranya terdapat dalam Surat Al-Baqarah (2:2, 2:3, 2:4, 2:5, 2:177, 2:183) dan Surat Ali Imran (3:133, 3:134, 3:135, dsb).

Penutup

Dalam kesimpulan, pemahaman tentang istilah Muslim, Mukmin, dan Muhsin dalam Islam memperkaya pandangan kita tentang keragaman keyakinan dan praktik keagamaan. Dari status Muslim hingga tingkat keimanan Mukmin, hingga kedalaman Ihsan dan kemurnian Ikhlas dalam Muhsin, Islam memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan spiritual.

Baca Juga:  Amalan Dzikir Prabu Siliwangi

Semua tingkatan ini adalah bagian dari perjalanan rohani yang terus berkembang, dan melalui pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep ini, kita dapat menemukan cara mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kedekatan spiritual yang lebih dalam. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep tersebut dalam Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *