Slingadigital.com – Buah Dzikir Paling Puncak. Dzikir adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ini adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pengingatannya.
Dalam praktiknya, terdapat berbagai jenis dzikir yang umat Islam amalkan, namun di antara semua jenis dzikir, ada satu yang dianggap sebagai puncaknya.
Dalam artikel ini Mari kita bersama Slingadigital.com menelusuri lebih dalam tentang buah dzikir paling puncak ini dalam artikel ini.
Tentang Buah Dzikir paling puncak
Dalam pengalaman dzikir yang paling mendalam, menurut pandangan Imam Ghazali, terjadi saat kita diberi kesempatan untuk melihat hakikat alam malakut beserta penghuninya.
Dalam momen tersebut, kita dapat bertemu dengan para malaikat, ruh-ruh para Nabi, dan para wali dengan wujud yang sempurna. Melalui pengalaman ini, kita dapat mencapai tingkat taqwa yang disebut sebagai haqqul yaqin.
Saat kita pertama kali memasuki alam tersebut, bisa jadi kita merasa terkejut dan cemas. Semua yang kita saksikan mungkin asing bagi kita. Rasa khawatir tentang tersesat dan keraguan apakah ini nyata atau sekadar khayalan bisa menghantui kita.
Biasanya, dalam pengalaman ini, kita akan mendapat bimbingan dari ruh seorang wali yang akrab dengan kita. Tugas utama ruh wali ini adalah membimbing dan mengenalkan kita pada apa yang sedang kita alami, sehingga kita merasa lebih tenang dan nyaman. Ruh wali pemandu ini adalah wali yang kerap kita gunakan sebagai perantara (tawasul) dalam ibadah, dan kita sudah mengenalnya dengan baik.
Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang mengklaim telah memiliki pengalaman melihat Nabi atau wali tanpa adanya bimbingan dari seorang wali, sebaiknya kita tidak serta merta percaya begitu saja.
Banyak cerita tentang orang yang mengaku bertemu dengan Kanjeng Nabi, dan dalam pengalaman mereka ini, mereka selalu didampingi oleh seorang wali yang dikenal, seperti orang tua atau guru mereka.
Hanya ketika seseorang telah terkenal dalam hubungannya dengan alam malakut, maka kita dapat percaya. Seperti Habib Luthfi atau Romo Kyai Thoifurrohman yang sering bertemu dengan Kanjeng Nabi. Mereka berdua memiliki reputasi yang kuat didalam kaitannya dengan alam malakut.
Semua pengalaman ini adalah hasil dari proses dzikir yang dimulai dengan dzikir lisan, kemudian dzikir kalbu yang masih terbebani, lalu dzikir kalbu yang berlangsung secara botomatis, dan kemudian mencapai Dzat yang diinginkan karena ilmunya.
Selanjutnya, dzikir akan menyatu dalam ruh, jiwa, dan tubuh. Dzikir yang telah menyatu tidak lagi terdengar, tetapi bisa dirasakan oleh orang lain.
Seseorang yang dzikirnya telah mencapai tingkat keleburan akan membawa aura kebahagiaan yang selalu menyertai mereka. Kehangatan dan kebaikan selalu tersirat dalam tindakan mereka.
Ketika ada orang lain yang berada di sekitar mereka, suasana menjadi nyaman dan damai. Bahkan hanya dengan mengingat sosok mereka, orang merasa tenang.
Keberadaan mereka seolah menjadi tempat perlindungan yang nyaman bagi orang lain. Melalui sosok mereka, kita seakan-akan diingatkan akan kehadiran Allah Yang Maha Kuasa.
Inilah esensi dari ajaran dan nasihat yang terkandung dalam petunjuk dari Nabi Muhammad SAW.
من أحب أن يرتع في رياض الجنة فليكثر ذكر الله عز وجل
“Bagi mereka yang ingin menikmati kebahagiaan dalam taman surga, haruslah giat dalam berdzikir kepada Allah.”
Dzikir yang telah mencapai tingkat kedalaman tidak akan mengganggu orang lain di sekitarnya karena tidak memerlukan suara. Oleh karena itu, dalam nasihatnya, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan.
يفضل عمل السر على عمل العلانية
“Amal yang dilakukan tanpa terlihat oleh orang lain akan ditinggikan derajatnya dibandingkan dengan amal yang dilakukan dengan tampak-tampak.”
Semua ini merupakan karunia dari Tuhan, pemberian yang diberikan kepada mereka yang Allah kehendaki.
Penutup
Dalam perjalanan spiritual kita, kita telah menjelajahi makna dan manfaat dzikir, khususnya dalam artikel ini tentang “Buah Dzikir Paling Puncak.” Semoga melalui pemahaman ini, kita semua dapat merasakan keberkahan, kedamaian, dan kehadiran yang mendalam dalam setiap dzikir yang kita lantunkan.
Semoga dzikir menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan Yang Maha Kuasa, membawa kita pada kedekatan yang lebih dalam dengan-Nya, dan membimbing kita dalam perjalanan rohani kita. Mari terus berdzikir dan memperoleh buah-buahnya yang paling puncak dalam hidup kita.