Slingadigital.com – Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman : Secara Lengkap. Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman dikenal sebagai salah satu doa yang penuh keagungan dan kekuatan spiritual. Doa ini dipercaya memiliki makna mendalam serta khasiat luar biasa dalam membuka pintu keberkahan, kemudahan rezeki, dan perlindungan. Sebagai seorang nabi yang dianugerahi kekuasaan besar atas manusia, hewan, hingga jin, Nabi Sulaiman kerap menjadi teladan dalam hal kebijaksanaan dan doa-doa yang penuh hikmah.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas makna, manfaat, dan cara mengamalkan Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman untuk kehidupan sehari-hari.
Mengenal Ismul A’zhom
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Namun, kesempurnaan itu tidak pernah menghilangkan kebutuhan kita kepada-Nya. Setiap helaan napas, kedipan mata, hingga untaian doa yang penuh harap dan penyesalan menjadi bukti nyata bahwa kita senantiasa bergantung pada-Nya.
Allah SWT memiliki banyak nama yang agung, baik yang tercantum dalam Asmaul Husna maupun yang tidak. Di antara nama-nama tersebut, ada yang disebut sebagai Ismul A’zhom, atau “Nama yang Teragung”. Dalam beberapa hadis sahih, manakib, dan ajaran tarekat, Ismul A’zhom dijelaskan sebagai nama-nama Allah yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebut mampu menjadi akselerator doa yang menembus Arsy-Nya.
Nama-nama ini sering dianggap sebagai “kunci spiritual” yang dapat memperindah dan memperkuat doa. Biasanya, Ismul A’zhom dilafazkan di awal doa, bersamaan dengan selawat, sebelum menyampaikan segala hajat kepada-Nya.
Menurut sejumlah hadis dan tradisi tarekat, Ismul A’zhom memiliki berbagai bentuk. Dalam riwayat yang diriwayatkan oleh al-Imam Tirmidzi, al-Imam Ibnu Majah, al-Imam Abu Dawud, dan al-Imam an-Nasa’i, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa lafaz dari nama-nama agung ini, di antaranya:
عن أبي أمامة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( اسْمُ اللَّهِ الأَعظَمُ فِي سُوَرٍ مِنَ القُرآنِ ثَلاثٍ : فِي ” البَقَرَةِ ” وَ ” آلِ عِمرَانَ ” وَ ” طَهَ ” )
Dari Abu Umamah ra., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, ‘Asma Allah swt. yang teragung ada di 3 surat al-Qur’an: Di al-Baqarah, Ali Imran, dan Thaha.’.
عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا ” اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ ” ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى )
Dari Anas, dahulu beliau duduk bersama Rasulullah saw. dan ada seseorang yang shalat kemudian berdoa, ‘Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu. Sesungguhnya hanya milik-Mu seluruh pujian. Tiada Tuhan melainkan Engkau. Yang Maha Dipuji, Yang Maha Pencipta Langit dan Bumi. Wahai Yang Mempunyai Kemuliaan dan Kehormatan, Wahai Yang Maha Hidup dan Mandiri.’. Maka, Nabi saw. bersabda, ‘Sungguh dia telah berdoa kepada Allah swt. dengan asma-Nya yang agung. Jika berdoa dengan-Nya akan dikabulkan dan jika meminta dengan-Nya akan diberikan.’.
عن بُرَيْدَةَ بنِ الحُصَيْب أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلا يَقُولُ “ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ” ، فَقَالَ : ( لَقَدْ سَأَلْتَ اللَّهَ بِالاسْمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ )
Dari Abu Burdah, sesungguhnya Rasulullah saw. mendengar seseorang berdoa, ‘Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu. Sesungguhnya saya bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada Tuhan melainkan Anda Yang Maha Esa, Yang Maha Dibutuhkan, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.’. Maka beliau bersabda, ‘Sungguh anda telah meminta kepada Allah swt. dengan asma yang jika diminta dengan-Nya akan diberikan dan jika berdoa dengan-Nya akan dikabulkan.’.
Dalam Dalail al-Khairat karya as-Sayyid Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli, terdapat doa yang diucapkan seorang sufi—namanya Ashif bin Barkhiya atau Usthum ra.—untuk memindahkan singgasana Balqis ke istana Nabi Sulaiman as., yaitu:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمْ يَا إِلٰهَنَا وَ إِلٰهَ كُلِّ شَئٍ إِلٰهًا وَاحِدَا لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
‘Wahai Yang Maha Hidup dan Mandiri. Wahai Tuhan kami dan Tuhan segenap sesuatu, Tuhan Yang Maha Satu. Tiada Tuhan selain Engkau.’.
Waktu Mengamalkan Doa Nabi Sulaiman
Waktu untuk membaca Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman sebenarnya bergantung pada kebutuhan dan hajat masing-masing individu. Doa ini memiliki makna yang mendalam, sehingga pengamalannya dapat disesuaikan dengan kondisi seseorang. Namun, disarankan untuk membaca doa tersebut setiap hari, khususnya setelah melaksanakan sholat wajib, sebagai bagian dari rutinitas ibadah.
Selain itu, bagi yang memiliki hajat tertentu—seperti memohon kemudahan rezeki, perlindungan, atau kesuksesan—doa ini juga dapat diamalkan setelah sholat-sholat sunnah seperti sholat hajat, tahajud, atau duha. Pengamalan doa pada waktu-waktu tersebut dianggap lebih mustajab karena merupakan momen yang dianjurkan untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Sulaiman dapat menjadi inspirasi besar dalam pengamalan doa ini. Sebagai seorang nabi yang dianugerahi kekuasaan besar, termasuk kerajaan yang makmur dan penguasaan atas manusia, hewan, hingga jin, Nabi Sulaiman tetap menunjukkan ketawadhuan dan keyakinan penuh kepada kekuasaan Allah SWT. Salah satu contohnya adalah saat beliau berdoa agar Ratu Bilqis mau meninggalkan keyakinan lamanya dan menyembah Allah. Doa ini tidak diiringi dengan pamer kekuatan, tetapi dengan keyakinan yang mendalam akan pertolongan Allah.
Doa Nabi Sulaiman juga mengandung permohonan agar kerajaan dan kekayaannya menjadi anugerah khusus dari Allah SWT yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahnya. Doa ini menjadi pegangan bagi banyak umat Muslim dan bahkan nabi-nabi lainnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran Allah.
Sebagai umat Muslim, kita tidak pernah salah untuk terus berdoa, baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat. Keyakinan dan keikhlasan adalah kunci utama dalam memohon kepada Allah SWT. Apakah doa ini dipercaya atau tidak, kembali kepada masing-masing individu. Namun, usaha dan doa adalah bagian dari jalan hidup yang mendekatkan kita kepada Sang Pencipta.
Tata Cara Mengamalkan Ismul A’zhom Nabi Sulaiman
Allah SWT tidak pernah melarang hamba-Nya untuk berdoa dan memohon, termasuk meminta kekayaan dan kelapangan rezeki. Hal ini wajar karena kebutuhan duniawi adalah bagian dari sifat manusia. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah akan murka jika hamba-Nya tidak memohon kepada-Nya.
Para ulama besar menyampaikan bahwa seorang Muslim dianjurkan untuk menunjukkan ketamakan dalam doa, bersungguh-sungguh, dan merengek penuh harap kepada Allah SWT. Namun, penting untuk tetap menjaga adab saat berdoa, termasuk ketika melafalkan Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman yang dianjurkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah tata cara mengamalkan doa Nabi Sulaiman agar lebih efektif dan penuh keberkahan:
- Melaksanakan Sholat Hajat 2 Rakaat
Sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam hari, sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT. - Membaca Surah Sad Ayat 1-35
Bacalah Surah Sad dari ayat 1 hingga 35 dengan penuh penghayatan, memahami maknanya, dan meniatkan hati untuk memohon keberkahan sebagaimana Nabi Sulaiman AS. - Berdoa dengan Khusyuk
Setelah sholat, angkat kedua tangan dan bacalah doa Nabi Sulaiman secara berulang-ulang dengan hati yang penuh harap dan keyakinan. - Mengulang Doa Nabi Sulaiman Sebanyak 33 Kali
Bacalah doa ini sebanyak 33 kali untuk memperkuat permohonan. - Membaca Surat Al-Fatihah Tiga Kali
Lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah sebanyak tiga kali. - Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Masing-masing surat ini dibaca satu kali sebagai perlindungan dan pelengkap doa. - Mengamalkan Setelah Sholat Wajib
Usahakan membaca Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman sebanyak tiga kali setelah setiap sholat wajib. - Membaca Dzikir dan Puji-Pujian
Saat berdoa, sertai dengan pujian kepada Allah SWT seperti:
“Yaa Hayyu Ya Qoyyum, Ya Dzal Jalali Wal Ikram”
“Birrahmatika Ya Arhamar Rahimin”
Ulangi bacaan ini sebanyak 33 kali untuk menambah keberkahan.
Rutin dan Konsistenm amalkan doa ini secara rutin, terutama pada waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir hingga sebelum Subuh.
Penutup
Sebagai penutup, Doa Ismul A’zhom Nabi Sulaiman adalah salah satu amalan yang memiliki kekuatan spiritual luar biasa jika dibaca dengan niat yang tulus dan keyakinan penuh kepada Allah SWT. Doa ini tidak hanya menjadi bentuk penghambaan, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memohon pertolongan, dan meraih keberkahan dalam kehidupan.
Dengan mengamalkannya secara konsisten, kita dapat merasakan ketenangan jiwa dan kemudahan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Semoga doa ini menjadi jalan bagi kita semua untuk mendapatkan ridha Allah dan kehidupan yang penuh berkah. Aamiin.