Makam Ayah Nabi Muhammad

Makam Ayah Nabi Muhammad SAW

Posted on

Slingadigital.comMakam Ayah Nabi Muhammad SAW. Dalam keseharian kita sebagai umat Muslim, seringkali kita merenungkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah yang mulia.

Namun, terkadang kita cenderung melupakan peran penting yang dimainkan oleh para keluarganya dalam menyebarkan agama Islam yang penuh cinta dan kedamaian.

Salah satu individu yang memiliki peran sentral dalam kehidupan Nabi Muhammad adalah Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muttalib. Dan di sinilah letak pentingnya artikel ini.

Ayah Nabi Muhammad, Abdullah, adalah salah satu tokoh paling terhormat dalam sejarah Islam.

Dalam artikel ini, Slingadigital.com akan menjelajahi makam Ayah Nabi Muhammad, yang telah menjadi tempat ziarah yang dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia. Mari kita bersama-sama merenungkan makna dan keagungan tempat ini dalam sejarah Islam.

Letak Makam Ayah

Ketika Habib Amin ditanya lebih rinci tentang lokasi makam ayahanda Rasulullah, Beliau menjawab bahwa makam Sayyid Abdullah terletak dengan persis di dalam halaman Masjid Nabawi, dekat dengan pintu Al-Hijrah, di antara dua tiang payung raksasa.

Terdapat tambahan informasi yang berasal dari video kajian Syaikh Yusri Gabr mengenai masalah ini. Berdasarkan hasil kajiannya, terdapat beberapa poin yang dapat diambil:

Sayyid Abdullah wafat di Madinah sepulangnya dari Syam pada usia 25 tahun.

Dan Sayyid Abdullah merupakan individu yang sangat ganteng dan memesona, dan ia dirawat di Madinah karena akhwal (para paman dari ibunya) berada di kota Madinah (dahulu dikenal sebagai Yatsrib).

Sayyid Abdullah dimakamkan di Dar Annabighah, rumah salah seorang anggota suku Bani Najjar. Menurut kabar, bangunan makamnya masih bertahan hingga tahun 80-an.

Baca Juga:  Cara Pengisian Khodam Hoki Untuk Mancing

Ketika masjid Nabawi mengalami perluasan, bangunan makam Sayyid Abdullah ikut dibongkar. Menurut kisah yang diceritakan oleh Syaikh Yusri, jasad Sayyid Abdullah dipindahkan ke Baqi’ dengan kondisinya yang masih utuh. Syaikh Yusri mendengar cerita ini langsung dari salah satu saksi mata yang mengikuti pemindahan jasad mulia tersebut.

Hal ini semakin memperkuat pemahaman bahwa kedua orang tua Baginda Nabi, yaitu Sayyid Abdullah dan Sayyid Aminah, bukanlah individu yang biasa-biasa saja. (Bagaimana mungkin mereka dituduh sebagai kafir, musyrik, dan penghuni neraka?)

Terdapat sepotong bait dalam qasidah Habib Abdul Qodir Khirid yang, menurut guru saya, jika dibacakan kepada orang-orang Wahhabi, maka mereka mungkin akan bertaubat dari menghina kedua orang tua Baginda Nabi.

إن كان أشرفَ بقعةٍ تلك التي ** أضحى بها خيرُ الأنامِ دفينا

فَلِكَونها ضمَّت ذاتَ المصطفى ** لكن ببَطنِكِ كُوِّنَت تكوينا

جَهِلوا مقامَكِ حين قالوا قولةً ** ولقد أساءوا في النبي ظنونا

ترجوه أُمَّتُهُ وتيـأسُ أُمُه ** حاشاهُ وهو بِبِرِّها يوصينا

“ jika tempat termulia di dunia ini adalah tempat bersemayam jasad Baginda Nabi Saw, maka diperutmulah wahai Sayyidah Aminah Jasad mulia tersebut diciptakan

Mereka tidak mengetahui posisimu ketika mereka mengucapkan kata-kata seperti itu, yakni menyatakanmu kafir, musyrik, dan penghuni neraka.

Mereka telah memiliki prasangka buruk terhadap putramu, Rasulullah SAW. Jika umatnya akan menaruh harapan besar padanya, bagaimana mungkin ibunya akan kehilangan keyakinan pada kebaikannya? Terlebih lagi, ia selalu menekankan pentingnya kita menghormati ibu kita.

Penutup

Makam Ayah Nabi Muhammad, Abdullah bin Abdul Muttalib, adalah tempat yang penuh makna dalam sejarah Islam. Tempat ini tidak hanya menjadi saksi penting dalam perjalanan awal Islam tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia. Kunjungan ke makam ini mengingatkan kita akan akar-akar agama kita dan menguatkan ikatan spiritual kita dengan Rasulullah SAW.

Baca Juga:  Mengenal Minyak Mani Gajah dan Khasiatnya

Menghormati dan merenungkan peran Ayah Nabi Muhammad dalam sejarah Islam adalah tindakan yang penting bagi umat Muslim. Tempat ini adalah pengingat bahwa Islam tidak hanya tentang individu, tetapi juga tentang keluarga dan akar-akar yang mendalam. Dalam mengunjungi makam ini, kita mengikuti jejak-jejak kebaikan dan keberkahan yang telah ditinggalkan oleh Sayyid Abdullah.

Mari terus menjaga nilai-nilai dan tradisi yang diwariskan oleh Rasulullah SAW dan keluarganya. Kunjungilah makam Ayah Nabi Muhammad dengan penuh rasa hormat dan kekaguman, dan biarkan makam ini menginspirasi kita dalam perjalanan spiritual kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *