Amalan

Amalan Wirid Setelah Sholat

Posted on

SlingaDigital – Amalan Wirid Setelah Sholat. Dalam gemuruh rutinitas sehari-hari, kita sering kali terhanyut dalam kesibukan dunia. Namun, di tengah hiruk-pikuk kehidupan, terdapat pulau ketenangan yang dapat kita singgahi setiap kali kita menunaikan sholat. Amalan wirid setelah sholat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia lahir dengan keabadian spiritual.

Wirid, yang berasal dari bahasa Arab, merujuk pada dzikir atau tindakan berulang-ulang yang dilakukan sebagai bentuk ibadah. Artikel ini mengajak kita untuk merenung lebih dalam tentang praktik wirid setelah sholat, sebuah perjalanan ke dalam diri sendiri yang melampaui gerbang masjid dan membuka pintu menuju kehadiran spiritual yang lebih mendalam.

Mari kita bersama-sama menyusuri makna dan manfaat dari amalan wirid ini, menyelami dzikir-dzikir yang mengalun setelah takbir terakhir, dan menemukan betapa kecilnya amalan ini dapat membawa kedamaian yang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Susunan Amalan Wirid Setelah Sholat

Membaca istighfar (3x)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمَ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaahal-Adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illaa Huwalhayyul-Qayyum, Wa Atubu Ilaih.(3x)

Artinya: “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha besar, tidak ada tuhan melainkan dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus makhluknya, dan saya bertobat kepadanya”.

اللَّهُمَّ يَا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ، وَيَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ، وَيَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ، وَيَا مُقْوِيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ، وَيَا مَأْمَنَ كُلِّ مَخِيْفٍ، يَسِّرْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ، فَتَيْسِيْرُ العَسِيْرِ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ، اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى البَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ، حَاجَاتُنَا إِلَيْكَ كَثِيْرٌ، وَأَنْتَ عَالِمٌ بِهَا وَبَصِيْرٌ.

Baca Juga:  Strategi Keamanan Aplikasi Yang Efektif

Allāhumma yā muyassira kulli ‘asīr, wa yā jābira kulli kasīr, wa yā shāhiba kulli farīd, wa yā mughniya kulli faqīr, wa yā muqwiya kulli dha‘īf, wa yā ma’mana kulli makhīf, yassir ‘alaynā kulla ‘asīr, fa taysīrul ‘asīr ‘alayka yasīr, allāhumma yā man lā yahtāju ilal bayāni wat tafsīr, hājātunā ilayka katsīr, wa anta ‘ālimun bihā wa bashīr.

Artinya, “Tuhan kami, wahai Zat yang memudahkan mereka yang kesulitan, wahai Zat yang menggenapkan mereka yang patah hati, wahai Zat yang menemani mereka yang dalam kesendirian, wahai Zat yang mencukupi mereka yang fakir, wahai Zat yang menguatkan mereka yang daif, wahai Zat tempat aman dari segala ketakutan, mudahkanlah segala kendala yang menyulitkan kami. Sedangkan ‘upaya’ pembalikan yang sulit menjadi mudah bagi-Mu adalah sesuatu yang mudah. Tuhan kami, wahai Zat yang tidak memerlukan penjelasan dan tafsir, hajat kami kepada-Mu begitu banyak. Sedangkan Kau maha tahu dan maha lihat atas itu.”

 

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَخَافُ مِنْكَ، وَأَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ، وَأَخَافُ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ. اللَّهُمَّ بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ، نَجِّنِيْ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ بِحُرْمَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، احْرُسْنِيْ بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ، وَاكْنُفْنِيْ بِكَنَفِكَ الَّذِيْ لَا يُرَامُ، وَارْحَمْنِيْ بِقُدْرَتِكَ عَلَيَّ، فَلَا تُهْلِكْنِيْ وَأَنْتَ رَجَائِيْ بِرَحْمَتِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Allāhumma innī akhāfu minka, wa akhāfu mimman yakhāfu minka, wa akhafu mimman lā yakhāfu minka. Allāhumma bi haqqi man yakhāfu minka, najjinī mimman lā yakhāfu minka bi hurmati Muhammadin shallallāhu ‘alayhi wa sallam, uhrusnī bi ‘aynikal latī lā tanām, waknufnī b kanafikal ladzī lā yurām, warhamnī bi qudratika ‘alayya, fa lā tuhliknī, wa anta rajā’ī bi rahmatika, yā arhamar rāhimīn.

Artinya, “Tuhanku, aku takut kepada-Mu, aku takut kepada mereka yang juga takut kepada-Mu, dan aku takut kepada mereka yang tidak takut kepada-Mu. Tuhanku, berkat pangkat mereka yang takut kepada-Mu, aku mohon selamatkanlah aku dari mereka yang tidak takut kepada-Mu, dengan kehormatan Nabi Muhammad SAW. Jagalah diriku dengan ‘mata’-Mu yang tidak pernah terpejam. Lindungilah diriku dengan perlindungan-Mu yang tiada henti. Berikanlah rahmat-Mu untukku. Dengan kuasa-Mu atasku, janganlah kau binasakan diriku. Sedangkan Kau adalah harapanku, dengan rahmat-Mu waha Zat yang maha pengasih.”

Baca Juga:  Membangun Sistem Cerdas Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Otomatis

 

Manfaat Amalan Wirid Setelah Sholat

Amalan wirid setelah sholat tidak hanya merupakan tindakan rutin atau kebiasaan ibadah, tetapi juga membawa berbagai manfaat baik secara spiritual maupun psikologis. Berikut adalah beberapa manfaat dari praktik wirid setelah sholat:

1. Penguatan Koneksi Spiritual

Wirid adalah bentuk dzikir yang memungkinkan kita untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Praktik ini membantu memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan kesadaran akan kehadiran-Nya.

2. Ketenangan Pikiran dan Jiwa

Melalui wirid, kita meresapi kata-kata yang menyirami hati dan pikiran. Ini menciptakan suasana ketenangan dan ketenangan batin, membantu mengatasi stres dan kegelisahan.

3. Pengingat Akan Tujuan Hidup

Dzikir setelah sholat adalah pengingat akan tujuan hidup yang lebih besar. Wirid membantu mengarahkan fokus pada aspek-aspek spiritual dan moral, membantu kita tidak terjebak dalam hiruk-pikuk dunia material.

4. Penyejuk Hati dan Jiwa

Suara dzikir dan kata-kata pujian kepada Allah menciptakan atmosfer penyegaran bagi hati dan jiwa. Ini membantu menghapuskan rasa lelah dan kejenuhan spiritual.

5. Pembersihan Diri dari Dosa

Wirid setelah sholat sering kali melibatkan istighfar (memohon ampun) dan dzikir penyesalan. Ini memberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan besar, memperbarui kesucian hati.

6. Peningkatan Kualitas Sholat

Dengan menambahkan wirid setelah sholat, kita tidak hanya memperdalam makna ibadah tetapi juga meningkatkan kualitas sholat itu sendiri. Wirid membantu memperpanjang momen-momen kebersamaan dengan Allah setelah selesai sholat.

7. Peningkatan Konsentrasi dan Fokus

Praktik wirid melibatkan konsentrasi pada kata-kata atau dzikir tertentu. Ini membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi dan fokus, tidak hanya dalam ibadah tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

8. Peningkatan Kesejahteraan Psikologis

Dzikir dan wirid telah terbukti memiliki dampak positif pada kesejahteraan psikologis. Mereka dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan, depresi, dan memberikan perasaan ketenangan yang mendalam.

Baca Juga:  Rahasia Khodam Yasin Fadhilah dan Keampuhannya

Amalan wirid setelah sholat, ketika dijalankan dengan kesungguhan dan keikhlasan, bukan hanya menjadi ritual mekanis, tetapi juga sumber keberkahan dan manfaat yang melimpah. Itu adalah lembaran spiritual yang membimbing kita dalam perjalanan hidup, menuju pemahaman yang lebih dalam akan makna keberagaman dan kehadiran Ilahi dalam setiap detik kehidupan.

 

Penutup

Itulah beberapa informasi tentang Amalan Wirid Setelah Sholat yang bisa SlingaDigital Bagikan. Sejauh mata memandang, kita telah menapaki jejak-jejak keberkahan spiritual melalui amalan wirid setelah sholat. Dalam keheningan dan kesederhanaan kata-kata, kita menemukan kekayaan makna yang mengalir dalam dzikir dan pujian kepada Sang Pencipta.

Amalan ini bukan sekadar rangkaian kata atau gerakan rutin, melainkan perjalanan ke dalam diri yang membimbing kita untuk menyatu dengan harmoni spiritual. Melalui wirid, kita membuka diri untuk menerima pancaran cahaya Ilahi, menyentuh hati dengan kelembutan, dan merenung dalam kedamaian yang melampaui batas-batas dunia material.

Maka, setelah selesai membaca artikel ini, mari kita teruskan langkah kita dengan hati yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan jiwa yang lebih damai. Wirid setelah sholat bukanlah akhir dari ibadah, melainkan awal dari perjalanan yang tak berkesudahan menuju pencapaian spiritual yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *