Dzikir Jalalah

Dzikir Jalalah: Bacaan dan Cara Mengamalkan

Posted on

SlingaDigital – Dzikir Jalalah: Bacaan dan Cara Mengamalkan. Dzikir Jalalah adalah salah satu bentuk dzikir yang memiliki makna dan keutamaan yang khusus dalam Islam. Dengan kata lain, dzikir ini memiliki kekuatan spiritual yang besar dan dianggap sebagai amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Dalam artikel kali ini, SlingaDigital akan menjelajahi lebih dalam tentang apa itu Dzikir Jalalah, bagaimana cara mengamalkannya, dan mengapa dzikir ini memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim. Mari kita mulai perjalanan kita ke dalam makna dan kekuatan dzikir Jalalah ini.

 

Sejarah Dzikir Jalalah

Sejarah Dzikir Jalalah mengacu pada perkembangan dan penggunaan dzikir ini dalam konteks Islam. Dzikir Jalalah adalah sebuah bentuk dzikir atau pengingatan kepada Allah SWT yang memiliki makna dan keutamaan tersendiri dalam tradisi Islam.

Secara harfiah, “Jalalah” dalam dzikir ini bermakna “Dia membesarkan” atau “Dia memuliakan,” merujuk pada Allah sebagai Pencipta yang Maha Agung dan Maha Mulia. Sejarah dzikir Jalalah terkait erat dengan ajaran Islam dan praktik ibadah umat Muslim.

Dzikir Jalalah telah digunakan sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka memahami pentingnya mengingat Allah secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka mengembangkan berbagai bentuk dzikir, termasuk dzikir Jalalah, sebagai sarana untuk menguatkan ikatan spiritual dengan Allah dan mengingat kebesaran-Nya.

Seiring berjalannya waktu, dzikir Jalalah menjadi bagian penting dalam berbagai praktik keagamaan Islam, seperti shalat, wirid, dan berbagai bentuk ibadah lainnya. Sejarah dzikir Jalalah mencerminkan upaya umat Islam untuk senantiasa menghormati dan memuliakan Allah SWT serta mendekatkan diri kepada-Nya melalui pengingatan dan penghormatan yang tulus.

Hingga saat ini, dzikir Jalalah tetap menjadi salah satu bentuk pengingatan dan ibadah yang umat Islam amalkan dalam rangka menguatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, serta meraih berkah dan keberkahan dalam kehidupan mereka.

 

Pengertian Dzikir Jalalah

Dzikir Jalalah adalah salah satu bentuk dzikir dalam Islam yang memiliki akar sejarah yang kaya. Istilah “Jalalah” dalam dzikir ini merujuk pada kata “جَلَلَهُ,” yang berarti “Dia membesarkan” atau “Dia memuliakan” dalam bahasa Arab. Sejarah dzikir Jalalah dapat ditelusuri kembali ke zaman Rasulullah Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya yang setia.

Penggunaan kata “Jalalah” dalam dzikir ini merujuk kepada Allah SWT sebagai Zat yang Maha Agung dan Maha Mulia. Dalam Islam, dzikir adalah cara bagi umat Muslim untuk mengingat, memuji, dan memuliakan Allah SWT. Dzikir Jalalah adalah salah satu bentuk pengingatan dan penghormatan kepada Allah sebagai Sang Pencipta yang Maha Mulia.

Baca Juga:  Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 11 - 15

Sejak zaman Rasulullah, dzikir Jalalah telah menjadi bagian integral dari ibadah dan praktik keagamaan umat Islam. Pengikut-pengikut awal Islam dan para ulama telah mengamalkan dzikir ini sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menguatkan ikatan spiritual mereka.

Selama berabad-abad, dzikir Jalalah telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam umat Islam. Dzikir ini menjadi bagian penting dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti shalat, wirid, dan ibadah-ibadah lainnya. Keutamaan dzikir Jalalah sebagai bentuk penghormatan kepada Allah dan sebagai cara untuk mencapai kedekatan dengan-Nya tetap relevan dalam Islam hingga saat ini.

 

Bacaan Dzikir Jalalah Dan Terjemahanya

Dzikir Jalalah adalah bacaan yang mengandung kalimat “لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ” yang diulang-ulang sebagai bentuk pengingatan kepada Allah SWT. Berikut adalah bacaan dzikir Jalalah beserta terjemahannya:

قَلَ نَّبِيُّ ﷺ اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ

Qola nabiyyu shollallaahu ‘alaihi wa sallam, afdholu maa qultu ana wa nabiyunaa min qobli Laa ilaaha illallah

Artinya :

“Telah bersabda nabi (Muhammad) semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepadanya, bahwasanya : “Seutama-utamanya ucapan yang pernah kusebutkan (kuajarkan), begitu juga para nabi sebelumku adalah Tiada tuhan selain Allah.” (Kitab An Nasho’aih Ad Diniyah)

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهْ ﷺ كَلِمَةُ الْحَقُّ عَلَيْهَا نَحْيًا وَ عَلَيْهَا نَمُوْتُ وَ عَلَيْهَا نُبْعَثُ اِنْشَآءَ اللَّهَ تَعَالَى مِنَ الْآمٍنِيْنَ آمِيْنٌ

Muhammadur Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam kalimatul haq ‘alaiha nahya wa ‘alaiha namuwtu wa ‘alaiha nub’astsu insya allaha ta’alaa minal aaminin aamin

Artinya :

“Muhammad utusan Allah (Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepada-Nya) adalah perkataan yang benar. Atas-Nya aku dihidupkan, atas-Nya aku dimatikan , atas-Nya aku dibangkitkan, jika Allah yang Maha Luhur menghendaki termasuk orang yang aman. Kabulkan …”

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَوْجُوْدُ فِيْ كُلِّ زَمَانِ

Laa ilaaha illallah, Al – Maujud fii kulli zamaan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu ada di setiap zaman”

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْبُوْدُ فِيْ كُلِّ مَكَانِ

Laa ilaaha illallah, Al – Ma’bud fii kulli makaan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu di sembah di setiap tempat”

Baca Juga:  Jaringan Komputer Terbaik Untuk Bisnis Kecil

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَذْكُوْرُ بِكُلِّ لِسَانِ

Laa ilaaha illallah, Al-Madzkur bi kulli lisaan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu disebut di setiap lisan”

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْرُوْفُ بِالْإِحْسَانِ

Laa ilaaha illallah, Al – Ma’ruf bil ihsan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang terkenal dengan kebaikan-Nya”

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنِ

Laa ilaaha illallah, Kulla yaumin huwa fii saan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang setiap hari berada dalam kekuasaan-Nya”

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْاَمَانُ اَلْاَمَانُ

Laa ilaaha illallah, Al – Amaan Al – Amaan

Artinya :

“Tiada tuhan selain Allah, Berilah kami kemanan dan keselamatan”

مِنْ زَوَالِ الْإِيْمَانِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانُ

Min zawalil iman, wa min fitnatis syaithon

Artinya :

“Dari hilangnya iman dan dari godaan setan”

يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانُ كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانٌ

Ya qodhimal ihsan, kamlaka ‘alaina min ihsan

Artinya :

“Wahai dzat yang tidak mempunyai permulaan didalam kebaikannya, betapa banyak dari-Mu kepada kami dari pada kebaikan-kebaikan”

اِحْسَانُكَ الْقَدِيْمٌ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانٌ

Ihsanukal qodhim, Ya hannan ya mannan

Artinya :

“Sungguh kebaikan-Mu tidak berawal, Wahai tuhan yang Maha santun dan Maha pemberi nikmat”

يَا رَحِيْمُ يَا رَحْمَنٌ يَا غَفُوْرُ يَا غَفَّارٌ

Ya rohimu ya rohman, Ya ghofuru ya ghoffar

Artinya :

“Wahai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Wahai yang Maha Pengampun dan Maha Pemaaf”

اِغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Ighfirlana warhamna wa anta khoiru Rohimin

Artinya :

“Ampunilah kami dan sayangilah kami, dan sesungguhnya engkau paling baiknya dzat yang menyayangi”

وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنٌ

Washollallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa ‘aalihi wasohbihi wa sallam walhamdulillahi robbil ‘aalamin

Artinya :

“Dan semoga tambahan rahmat ta’dzim Allah tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad ( Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepada-Nya ) dan atas keluarga serta para sabatnya dan juga tambahan kesejahteraan dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam”

Dzikir ini merupakan bentuk pengakuan tauhid yang kuat dalam Islam, yang menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang layak diibadahi, dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Umat Islam mengamalkan dzikir ini sebagai bentuk pengingatan kepada Allah dan sebagai wujud keimanan mereka terhadap ajaran Islam. Dengan mengucapkan dzikir Jalalah ini, umat Islam berusaha untuk memperkuat iman mereka dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Misteri Keraton Macan Putih Milik Prabu Tawang Alun

Cara Mengamalkan Dzikir Jalalah

Dzikir Jalalah adalah salah satu bentuk dzikir yang mengandung keagungan dan kebesaran Allah SWT. Berikut adalah cara mengamalkan Dzikir Jalalah:

1. Niat dan Tujuan

Sebelum memulai dzikir, hendaklah memiliki niat yang tulus dan tujuan yang baik dalam hati. Niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan.

2. Tempat yang Tenang

Carilah tempat yang tenang dan hening, di mana Anda dapat fokus sepenuhnya pada dzikir ini tanpa gangguan.

3. Pergantian Nafas

Duduk dengan posisi yang nyaman, luruskan punggung, dan pastikan pernafasan Anda teratur. Pusatkan perhatian pada pernapasan Anda.

4. Pengulangan Kalimat

Bacalah kalimat “La ilaha illallah” secara perlahan dan penuh kesadaran. Anda dapat menggunakan tasbih atau jari-jari tangan untuk menghitung pengulangan.

5. Kesadaran dan Khushu’

Dalam proses mengucapkan kalimat, usahakan untuk melakukannya dengan kesadaran penuh akan makna kalimat tersebut. Hayati kebesaran dan keagungan Allah dalam hati Anda.

6. Kontemplasi Makna

Sambil mengucapkan dzikir, cobalah untuk merenungkan makna dari kalimat “La ilaha illallah” yang berarti “Tidak ada Tuhan selain Allah.” Pikirkan tentang keesaan Allah dan kebesarannya.

7. Menghayati Kehadiran Allah

Bayangkan kehadiran Allah di sekitar Anda. Rasa dekatnya dengan Anda dan kehadiran-Nya yang meliputi segala sesuatu.

8. Mengulang Sesuai Kemampuan

Ucapkan dzikir sebanyak yang Anda mampu dan sesuai dengan waktu yang Anda miliki. Dzikir ini dapat dilakukan dalam jumlah yang bervariasi, sesuai dengan keinginan dan kemampuan Anda.

9. Doa dan Tawasul

Setelah selesai, luangkan waktu untuk berdoa kepada Allah SWT. Memohon ampunan, keberkahan, dan petunjuk-Nya.

Penutup

Itulah beberapa informasi tentang Dzikir Jalalah: Bacaan dan Cara Mengamalkan yang bisa SlingaDigital Bagikan. Dzikir Jalalah adalah bentuk dzikir yang mengandung keagungan dan kebesaran Allah SWT. Dengan mengamalkannya secara penuh kesadaran, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memperoleh berbagai keberkahan.

Tetaplah mengingat dan mengucapkan lafazh “La ilaha illallah” dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan. Semoga dzikir ini senantiasa membawa keberkahan dalam kehidupan kita. Teruslah berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan-amalan yang baik dan tulus hati.

Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap langkah kita menuju kebaikan.Ingatlah bahwa dzikir adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan spiritual. Lakukan dengan penuh ketulusan dan kekhusyukan dalam hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *