Dzikir Tarekat Sammaniyah

Ijazah Dzikir Tarekat Sammaniyah

Posted on

SlingaDigital – Ijazah Dzikir Tarekat Sammaniyah. Dalam dunia spiritual dan tarekat Islam, konsep “Ijazah Dzikir” adalah hal yang cukup penting dan seringkali dianggap sebagai simbol kepercayaan dan keturunan spiritual. Salah satu tarekat yang memiliki sejarah panjang dan kaya adalah Tarekat Sammaniyah.

Dalam artikel kali ini SlingaDigital akan menjelajahi lebih dalam tentang Ijazah Dzikir dalam konteks Tarekat Sammaniyah, serta signifikansinya dalam perjalanan spiritual. Mari kita memahami lebih dalam mengenai warisan spiritual yang berakar dalam tarekat ini.

 

Pengertian Dzikir Takerat

Dzikir Takerat adalah salah satu bentuk dzikir dalam agama Islam. Kata “Takerat” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “berulang-ulang” atau “terus-menerus.” Dzikir Takerat mengacu pada praktik mengingat Allah SWT dengan cara mengulang-ulang kalimat atau frasa tertentu secara rutin. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan keimanan, dan memperoleh berkah-Nya.

Dzikir Takerat dapat berupa bacaan dzikir yang diulang beberapa kali, seperti kalimat “Subhanallah” (Maha Suci Allah), “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah), dan “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar). Praktik ini sering dilakukan dalam bentuk dzikir harian, seperti setelah shalat, atau dalam berbagai momen ibadah lainnya.

Melalui Dzikir Takerat, umat Islam berupaya menjaga kesadaran spiritual mereka sepanjang hari dan mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan. Dengan begitu, mereka berharap dapat memperoleh kedamaian, berkah, serta petunjuk dari-Nya.

 

Pengertian Dzikir Tarekat Sammaniyah

Dzikir Tarekat Sammaniyah adalah salah satu bentuk dzikir atau ritual spiritual yang dipraktikkan oleh pengikut tarekat Sammaniyah dalam agama Islam. Tarekat Sammaniyah adalah salah satu tarekat sufi yang menekankan pengalaman mistis dan hubungan pribadi dengan Allah SWT.

Baca Juga:  Sejarah dan Cerita Singkat Tokoh Wayang Sadewa

Dzikir dalam konteks tarekat Sammaniyah adalah serangkaian kegiatan berzikir yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang spiritualitas dan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pengikut tarekat ini sering melakukan dzikir dengan pengulangan kalimat-kalimat tertentu atau nama-nama Allah.

Dzikir Tarekat Sammaniyah sering kali dilakukan dalam kelompok dengan bimbingan seorang guru spiritual atau pemimpin tarekat. Praktik-praktik ini juga dapat mencakup gerakan tubuh, bernyanyi, atau meditasi yang mendalam. Tujuan akhir dari dzikir ini adalah mencapai maqam (tingkatan) tertentu dalam perjalanan spiritual dan pengalaman langsung dari kehadiran Allah.

 

Adapun Ijazah Amalan Dzikir Tareqat Samaniyah Abah Guru Sekumpul sebagai berikut :

Zikir yang di amalkan/di baca setiap habis subuh/pagi hari dan kalau bisa pagi dan sore hari, jika sore hari tidak bisa maka pagi saja tidak apa apa.

Amalan supaya mati husnul khotimah, dan masuk surga tanpa hisab.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

lailahaillallah 166x

الله

Allah 66X

هُ

Huu 77X

“Banyak sudah terbukti mati husnul khotimah, kan nyaman kalo udah di kubur kaga di siksa, kemudian apabila membuka mata di kubur, langsung ada di surga, kaga tau padang masyar, kaga tau di hisab,Kaga tau di timbang, kaga tau sirotol mustaqim.”

Ujar Abah Guru Sekumpul

 

Penutup

Itulah beberapa informasi tentang Ijazah Dzikir Tarekat Sammaniyah yang bisa SlingaDigital Bagikan. Penting untuk dicatat bahwa praktik dzikir dalam berbagai tarekat sufi dapat bervariasi, dan Dzikir Tarekat Sammaniyah adalah salah satu bentuk praktik dzikir yang khas dari tarekat ini. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi Ijazah Dzikir Tarekat Sammaniyah, salah satu aspek yang menarik dari praktik spiritual dalam Islam. Tarekat Sammaniyah memberikan pengikutnya jalan untuk mendalami aspek-aspek keagamaan dan spiritual melalui dzikir dan pengalaman mistis.

Baca Juga:  Santri-Santri Al Habib Umar Bin Hafidz Angkatan Pertama Pada Tahun 1993

Semoga informasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik ini dalam Islam. Ingatlah bahwa praktik-praktik seperti ini sangat erat terkait dengan keimanan, dedikasi, dan pengabdian kepada Allah SWT. Teruslah menjalani perjalanan spiritual dengan tekun dan hati yang tulus, dan semoga kita semua mendapatkan manfaat dari upaya-upaya ini dalam mencari cinta dan keberkahan Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *