Kandungan Surat Al Mulk

Makna dan Keutamaan Kandungan Surat Al Mulk

Posted on

SlingaDigital – Makna dan Keutamaan Kandungan Surat Al Mulk. Surat Al-Mulk, salah satu surat yang indah dan penuh makna dalam Al-Quran, menghadirkan sejuta hikmah dan kebijaksanaan. Dalam artikel ini, mari kita merenungkan dan memahami dengan lebih dalam mengenai makna serta keutamaan yang terkandung dalam surat ini.

Al-Mulk adalah sebuah surat yang mengajak kita untuk merenungkan penciptaan alam semesta, makna kekuasaan Allah, serta pesan-pesan penting yang dapat membimbing perjalanan hidup kita. Mari kita menjelajahi surat yang penuh kebijaksanaan ini untuk memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Surat Al-Mulk, juga dikenal sebagai Tabarakallazi, adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang penuh dengan kearifan dan hikmah. Dengan ayat-ayat yang kaya akan makna, surat ini memberikan wawasan mendalam tentang kebesaran Allah SWT, tujuan penciptaan manusia, dan janji-janji-Nya terhadap mereka yang taat.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami makna dan keutamaan dari kandungan Surat Al-Mulk. Dari kekuasaan mutlak Tuhan hingga anugerah kehidupan dan ujian, setiap ayat menawarkan pelajaran berharga untuk dihayati. Mari bersama-sama menjelajahi kearifan yang tersembunyi di balik kata-kata yang diwahyukan kepada kita dalam surat ini.

 

Surat Al Mulk Serta Terjemahannya

1. تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(Tabarakallazi biyadihil-mulku wa huwa ‘ala kulli syai`ing qadir)

Artinya: Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

2. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

(Allazi khalaqal-mauta wal-hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, wa huwal-‘azizul-gafur)

Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

3. الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ

(Allazi khalaqa sab’a samawatin ṭibaqa, ma tara fi khalqir-rahmani min tafawut, farji’il-baṣara hal tara min futur)

Artinya: Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

4. ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ

(Summarji’il-basara karrataini yangqalib ilaikal-basaru khasi`aw wa huwa hasir)

Artinya: Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

(Wa laqad zayyannas-sama’ad-dun-ya bimasabiha wa ja’alnaha rujumal lisy-syayatini wa a’tadna lahum ‘azabas-sa’ir)

Artinya: Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

(Wa lillazina kafaru birabbihim ‘azabu jahannam, wa bi’sal-masir)

Artinya: Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

7. إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ

Baca Juga:  Cara Menjawab Shalawat yang Benar

(Iza ulqu fiha sami’u laha syahiqaw wa hiya tafur)

Artinya: Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,

8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ

(Takadu tamayyazu minal-gaiz, kullama ulqiya fiha faujun sa’alahum khazanatuha a lam ya’tikum nazir)

Artinya: hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”

9. قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ

(Qalụ bala qad ja’ana nazirun fa kazzabna wa qulna ma nazzalallahu min syai’in in antum illa fi dalaling kabir)

Artinya: Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.'”

10. وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

(Wa qalu lau kunna nasma’u au na’qilu ma kunna fi as-habis-sa’ir)

Artinya: Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”

11. فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ

(Fa’tarafu bizambihim, fa suḥqal li’as-habis-sa’ir)

Artinya: Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

12. إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

(Innallazina yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabir)

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

13. وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ ۖ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

(Wa asirru qaulakum awij-harụ bih, innahụ ‘alimum bizatis-sudur)

Artinya: Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

(Ala ya’lamu man khalaq, wa huwal-latiful-khabir)

Artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

15. هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

(Huwallazi ja’ala lakumul-arda zalulan famsyu fi manakibiha wa kulu mir rizqih, wa ilaihin-nusyur)

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

16. أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ

(A amintum man fis-sama’i ay yakhsifa bikumul-arda fa iza hiya tamur)

Artinya: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

17. أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ

(Am amintum man fis-sama’i ay yursila ‘alaikum hasiba, fa sata’lamụna kaifa nazir)

Artinya: Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

18. وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ

(Wa laqad kazzaballazina ming qablihim fa kaifa kana nakir)

Artinya: Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

Baca Juga:  Panduan desain dan implementasi jaringan yang handal

19. أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ

(A wa lam yarau ilat-tairi fauqahum saffatiw wa yaqbidn, ma yumsikuhunna illar-rahman, innahu bikulli syai’im basir)

Artinya: Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

20. أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ

(Am man hazallazi huwa jundul lakum yanṣurukum min dunir-rahman, inil-kafirụna illa fi gurur)

Artinya: Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

21. أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ ۚ بَلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ

(Am man hazallazi yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajju fi ‘utuwwiw wa nufur)

Artinya: Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

22. أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِ أَهْدَىٰ أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

(A fa may yamsyi mukibban ‘ala waj-hihi ahda am may yamsyi sawiyyan ‘ala siratim mustaqim)

Artinya: Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

23. قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

(Qul huwallazi ansya’akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-absara wal-af’idah, qalilam ma tasykurun)

Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

24. قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

(Qul huwallazi zara’akum fil-ardi wa ilaihi tuhsyarun)

Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

(Wa yaquluna mata hazal-wa’du ing kuntum sadiqin)

Artinya: Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

26. قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ

(Qul innamal-‘ilmu ‘indallahi wa innama ana nazirum mubin)

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

27. فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَٰذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ

(Falaammaa ra-awhu zulfatan siii’at wujuuhul laziina kafaruu wa qiila haazal lazii kuntum bihii tadda’uun)

Artinya: Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.

28. قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

(Qul ara’aitum in ahlakaniyallahu wa mam ma’iya au rahimana fa may yujirul-kafirina min ‘azabin alim)

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

29. قُلْ هُوَ الرَّحْمَٰنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

(Qul huwar-rahmanu amanna bihi wa ‘alaihi tawakkalna, fa sata’lamuna man huwa fi dalalim mubin)

Baca Juga:  Kandungan Surat Yasin Ayat 1-10

Artinya: Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

30. قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ

(Qul ara’aitum in asbaḥa ma’ukum gauran fa may ya’tikum bima’im ma’in)

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

 

 

Keutamaan Kandungan Surat Al Mulk

Surat Al-Mulk, merupakan salah satu surat yang memiliki keutamaan dan hikmah yang luar biasa dalam Al-Quran. Dalam setiap ayatnya terkandung pelajaran berharga yang mengajarkan kita tentang keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Berikut adalah beberapa keutamaan yang terkandung dalam surat yang mulia ini:

1. Perlindungan dari Siksa Kubur

Rasulullah SAW bersabda, “Surat Al-Mulk adalah surat yang menyelamatkan dari siksa kubur.” Dengan membaca dan merenungkan kandungan surat ini, kita diharapkan mendapatkan perlindungan dan keselamatan di akhirat.

2. Penghapus Dosa

Surat Al-Mulk juga memiliki kekuatan untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang yang membacanya dengan penuh keimanan dan kesadaran.

3. Pahala Bagi Penghafal dan Pembaca Rutin

Orang yang menghafal atau membaca Surat Al-Mulk secara rutin akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

4. Syafaat di Hari Kiamat

Surat Al-Mulk akan memberikan syafaat (syafa’ah) kepada orang yang membacanya dengan ikhlas di hari kiamat.

5. Memberikan Penenang Hati dan Pikiran

Kandungan surat ini juga mampu memberikan ketenangan hati dan pikiran bagi orang yang membacanya dengan penuh kekhusyukan.

6. Menyadarkan akan Keagungan Alam Semesta

Surat Al-Mulk mengajak kita untuk merenungkan dan menyadari keagungan dan kebesaran alam semesta serta Sang Pencipta di baliknya.

7. Pengingat akan Tujuan Kehidupan

Surat ini juga mengingatkan kita akan tujuan sejati dari kehidupan ini, yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT dengan penuh keimanan.

Keutamaan-keutamaan ini membuktikan betapa pentingnya membaca, memahami, dan merenungkan kandungan dari Surat Al-Mulk dalam kehidupan sehari-hari. Surat ini bukan hanya sebagai sumber keberkahan, tetapi juga sebagai pedoman untuk mengarungi perjalanan hidup dengan keimanan dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT.

 

Penutup

Itulah beberapa informasi tentang Makna dan Keutamaan Kandungan Surat Al Mulk yang bisa SlingaDigital Bagikan. kita telah membahas dengan mendalam makna dan keutamaan yang terkandung dalam Surat Al-Mulk. Setiap ayatnya membawa hikmah dan pelajaran berharga tentang kebesaran Allah SWT, tujuan penciptaan manusia, dan janji-Nya terhadap mereka yang beriman.

Dalam keutamaannya, Surat Al-Mulk menawarkan perlindungan dari siksa kubur, penghapusan dosa, dan syafaat di hari kiamat bagi mereka yang membacanya dengan hati yang khusyuk. Ia juga memberi ketenangan hati dan pikiran kepada mereka yang menghafal atau membacanya dengan penuh keimanan.

Surat Al-Mulk mengajak kita untuk merenungkan kebesaran alam semesta dan mengingatkan akan tujuan sejati kehidupan ini: mengabdi kepada Allah SWT. Dengan memahami makna dan mempraktikkan ajaran surat ini, kita dapat memperkuat ikatan spiritual kita dengan Sang Pencipta.

Semoga artikel ini telah membawa cahaya dan inspirasi dalam perjalanan keimanan Anda. Mari kita terus melangkah dalam cahaya Surat Al-Mulk, memohon perlindungan, keberkahan, dan kebijaksanaan dari Allah SWT, Sang Pencipta semesta alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *