Mengenal Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor

Posted on

SlingaDigital – Mengenal Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor. Dalam panjang sejarah Islam, nama-nama ulama dan tokoh agama seringkali menjadi cahaya penerang yang membimbing umat menuju kebaikan dan kebenaran.

Salah satu nama yang mengemuka dalam lingkungan keagamaan adalah Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor. Sosok ini telah lama dikenal sebagai seorang ulama yang mendalami agama Islam dan berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada umat. Mari kita mengenal lebih jauh siapa sebenarnya Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor dan bagaimana perannya dalam kehidupan beragama.

 

Tentang Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor

Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor adalah seorang ulama besar yang lahir pada tanggal 5 Rajab 1347 H di Tarim, Hadhramaut, Yaman. Beliau berasal dari keluarga Alawi yang terkenal dengan keilmuannya dalam bidang agama Islam.

Habib Abdullah tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan ilmu dan kecintaan kepada agama. Ayah beliau, Al-Habib Abdurrahman bin Ali Al-Muhdhor, adalah seorang ulama terkemuka pada masanya. Dari kecil, Habib Abdullah sudah menunjukkan minat dan bakat yang besar dalam mempelajari ilmu agama.

Setelah menyelesaikan pendidikan awalnya di Tarim, beliau melanjutkan studi di berbagai kota ilmiah di dunia Islam, termasuk di Mekkah dan Madinah. Di sana, beliau mendalami berbagai cabang ilmu agama seperti tafsir, hadis, fiqih, dan tasawuf di bawah bimbingan ulama-ulama terkemuka.

Kembali ke kampung halamannya, Habib Abdullah berdedikasi untuk mendidik generasi muda dan menyebarkan ajaran Islam. Beliau mendirikan madrasah-madrasah dan majelis ilmu di Tarim, menjadi pusat pembelajaran dan pengajaran agama.

Baca Juga:  Apa Perbedaan dan Persamaan Informatika di Fase SMP dengan Fase SMA?

Keilmuan dan spiritualitas beliau menarik perhatian banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Banyak murid-murid dari berbagai negara datang untuk belajar di bawah bimbingan beliau.

Selain sebagai seorang ulama besar, Habib Abdullah juga dikenal sebagai seorang tokoh yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan kemanusiaan. Beliau terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan pengabdian kepada masyarakat.

Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor wafat pada tanggal 1 Mei 2018, meninggalkan warisan ilmu dan spiritualitas yang masih terus memancar hingga saat ini. Beliau dihormati sebagai salah satu ulama besar yang memberikan kontribusi besar dalam memperkokoh dan memperluas pengetahuan agama Islam di dunia.

Kolektor Arsip Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi di Kwitang, Anto Jibril, mengungkapkan bahwa pada saat Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada tahun 1926, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, atau yang lebih dikenal sebagai Habib Ali Kwitang, menerima surat dari ulama-ulama di Jawa yang meminta pandangannya tentang NU. Terhadap permintaan ini, Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi kemudian meminta salah satu muridnya, yaitu KH Ahmad Marzuki bin Mirshod, untuk menyelidiki lebih lanjut tentang NU, termasuk latar belakang dan prinsip-prinsip yang dipegang oleh organisasi tersebut.

Habib Ali Kwitang kemudian mengirim Kiai Marzuki untuk pergi ke tempat Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dan mencatat segala yang dilihatnya di sana. Setibanya di tempat tersebut, Kiai Marzuki meminta satu hal penting kepada Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, yaitu membenarkan penggunaan jilbab bagi perempuan NU. Dengan keyakinannya bahwa hal ini dapat membuka pintu masuk NU ke tanah Batavia, Kiai Marzuki menyampaikan harapannya. Setahun berikutnya, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim datang ke Batavia.

Mereka berkeinginan agar NU juga didirikan di Batavia. Ketika tiba di Batavia, tokoh yang pertama kali ditemui oleh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi dari Kwitang. Pada tahun 1928, NU pun resmi dibentuk di Batavia. Penting untuk dicatat bahwa pada waktu itu, Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi masih tetap memegang fatwa dari Habib Utsman bin Yahya. Oleh karena itu, ada kebijakan agar namanya, yaitu Habib Ali Kwitang, tidak dimasukkan dalam jajaran pengurus NU. Hal ini diungkapkan oleh Kolektor Arsip Habib Ali Kwitang, Anto, saat mengisi acara Kajian Manuskrip Ulama Nusantara di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, pada Sabtu (27/4).

Baca Juga:  Menggali Makna Mendalam dari Frasa "INNA QUWWATIH IHYA FATAROTH"

 

 

Keteladanan Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor

Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi adalah seorang ulama dan spiritualis Muslim terkemuka yang hidup pada abad ke-18 dan 19 di Hadramaut, Yaman. Beliau dikenal karena keteladanan dan kontribusinya dalam memperkuat ajaran Islam serta memimpin masyarakat menuju kebaikan. Berikut adalah beberapa aspek keteladanan dari Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi:

1. Kecintaan dan Ketaatan kepada Allah

Habib Ali dikenal sebagai sosok yang penuh dengan cinta dan taqwa kepada Allah SWT. Kehidupannya selalu dipenuhi dengan ibadah dan dzikir, menjadi teladan bagi banyak orang dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

2. Kedalaman Ilmu dan Kebijaksanaan

Beliau adalah seorang ulama yang sangat alim dan berpengetahuan luas tentang ajaran Islam. Kepandaiannya dalam memahami dan mengajarkan ilmu agama mempengaruhi banyak orang untuk mencari ilmu dan memahami ajaran Islam dengan lebih baik.

3. Kepemimpinan yang Adil

Sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat, Habib Ali memegang prinsip keadilan. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil, memastikan hak-hak setiap individu terjaga dan mengayomi masyarakat dengan bijaksana.

4. Kepedulian Sosial

Habib Ali juga terkenal dengan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan amal dan sosial, membantu orang-orang yang membutuhkan dengan ikhlas dan tulus.

5. Pemersatu Umat

Habib Ali memiliki kemampuan untuk mempersatukan umat Islam dari berbagai latar belakang. Beliau mampu menyejajarkan hati dan pikiran umat, membangun persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan.

6. Kehidupan Sederhana

Meskipun memiliki pengaruh besar dan dikenal di seluruh wilayah, Habib Ali tetap hidup dengan sederhana. Beliau tidak terpengaruh oleh kemewahan duniawi dan selalu menunjukkan bahwa kesederhanaan adalah nilai yang mulia.

Baca Juga:  Lirik Lagu Cidro - Didi Kempot dan Terjemahan

7. Keseriusan dalam Menegakkan Ajaran Islam

Habib Ali selalu berkomitmen untuk menegakkan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan. Beliau tidak hanya memberikan pengajaran secara teoritis, tetapi juga mempraktikkan ajaran Islam dalam tindakan sehari-hari.

Keteladanan Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya dalam mencari kebenaran, mengamalkan ajaran Islam, dan berkontribusi untuk kebaikan umat manusia. Beliau dihormati sebagai salah satu ulama besar yang memberikan teladan yang kuat bagi generasi-generasi berikutnya.

 

Penutup

Itulah beberapa informasi tentang Mengenal Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor yang bisa SlingaDigital Bagikan. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang Al Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhor, kita dapat mengapresiasi warisan intelektual dan spiritual yang beliau tinggalkan. Keilmuan dan ketakwaannya telah memberikan inspirasi dan pedoman bagi banyak orang. Semoga kita dapat terus mengambil manfaat dari ajaran-ajaran yang ditinggalkan oleh ulama besar ini dalam perjalanan kehidupan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *