Mengenal Kota Seiwun Di Yaman

Mengenal Kota Seiwun Di Yaman

Posted on

Slingadigital.comMengenal Kota Seiwun Di Yaman. Selamat datang dalam artikel ini yang akan membawa Anda menjelajahi pesona dan keunikan Kota Seiwun di Yaman.

Tersembunyi di dalam perbukitan Yaman yang indah, Kota Seiwun menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, sejarah yang kaya, dan budaya yang mendalam. Mari kita bersama Slingadigital.com mengenal lebih dekat kota yang memikat hati ini.

Mengenal Kota Seiwun Di Yaman

Seiwun adalah lembah terbesar di Hadramaut, terletak di sebelah barat, kira-kira 12 mil dari Shibam dan 22 mil di sebelah timur Tarim. Legenda menceritakan bahwa kota ini dulunya menjadi tempat singgah bagi para pelancong yang ingin beristirahat, di satu-satunya kedai kopi yang berdiri di daerah yang masih sunyi ini. Kedai kopi itu dikelola oleh seorang wanita yang bernama Seiwun. Seiring berlalunya waktu dan berkembangnya daerah tersebut, penduduk setempat dengan rasa hormat memberikan nama Kota Seiwun, sebagai tanda penghargaan atas kebaikan wanita tersebut.

Kota Seiwun pertama kali tercatat dalam sejarah pada abad ke-4 Masehi. Informasi ini ditemukan dalam sebuah prasasti batu yang dipercayai dibuat selama pemerintahan Raja Dhammar Ali Yahbar pada abad ke-4 M. Raja tersebut merupakan salah satu penguasa Saba yang mengendalikan wilayah Saba, Dzi-Raidhan, Hadramaut, dan Yamanat.

Dalam prasasti tersebut dicatat bahwa pasukan kerajaan berhasil mencapai lembah Hadramaut dan menaklukkan sejumlah kota, termasuk Shibam, Rathaghtam, Seiwun, Muraimah, Arahil, dan Tarim. Mereka juga menghancurkan 60.000 pohon anggur sebagai tindakan penaklukan.

Prasasti ini mengonfirmasi keberadaan Seiwun sejak abad ke-4 Masehi. Sebelumnya, kota ini telah memiliki sebuah benteng, yang menunjukkan bahwa Seiwun sudah ada jauh sebelum peristiwa tersebut terjadi.

Baca Juga:  Lirik Shalawat " Ya Nabi Salam Alaika " lengkap Dengan Artinya

Meskipun ribuan pohon anggur dihancurkan oleh pasukan Saba, pada masa lalu, Kota Seiwun memiliki ekonomi yang kuat berkat kebun-kebun anggur yang luas. Namun, saat ini, kota Seiwun telah kehilangan kekayaannya.

Pada zaman Sahabat Nabi, Seiwun hanya dianggap sebagai desa terpencil yang merupakan bagian dari Kota Tarim. Namun, situasinya berubah ketika Bani Umayyah berkuasa. Pada tahun 129 H, status pemerintahan Seiwun ditingkatkan menjadi cabang dari Kota Shibam, yang pada saat itu menjadi pusat pemerintahan Abakhiyyin.

Selama perjalanannya dalam sejarah, Kota Seiwun mengalami beberapa perubahan dalam kepemimpinan. Pada tahun 593, Seiwun menjadi pusat pemerintahan bagi Bani Harithah. Kemudian, pada tahun 922 H, kota ini menjadi ibu kota pemerintahan di bawah Badr Abu Thuwairiq (922 H – 977 H). Pada masa tersebut, perkembangan perkotaan juga meluas hingga mencakup kota Ain Ba Ma’bad di sebelah barat dan Dhafar di sebelah timur wilayah Seiwun.

Pada abad ke-19, dinasti Yafi berhasil menguasai beberapa kota di Hadramaut. Dinasti al-Kathiri kemudian mengambil alih pemerintahan Kota Seiwun dan menjadikannya ibu kota kerajaan pada tahun 1273 H. Mereka mendirikan sebuah benteng yang dikenal dengan nama al-Weil, yang berfungsi sebagai kediaman Sultan al-Kathiri, yakni Ghalib bin Mukhsin al-Kathiri, serta mencakup Istana Sultan (Qashr) dan Istana ats-Tsaurah.

Setelah berakhirnya masa kolonialisme Inggris, dinasti al-Kathiri pun berakhiran, dan Seiwun kemudian menjadi salah satu kotamadya di bagian utara provinsi Hadramaut.

Sejak abad ke-7, Seiwun mengalami pertumbuhan pesat. Dari sebuah desa terpencil yang tidak terkenal, kota ini berkembang menjadi pusat yang ramai. Pada masa pemerintahan Badr Abu Thuwairiq pada tahun 922 H, berbagai bangunan mewah dan benteng perbatasan dibangun di sekitarnya.

Baca Juga:  Amalan Sunnah Pada Hari Jumat

Benteng perbatasan ini membentang dari Suhail hingga Benteng Duweil dan kemudian berbelok sepanjang kuburan (yang sekarang berada di sebelah barat) hingga mencapai gunung al-Qibali. Gerbang kota yang dikenal sebagai ‘as-Siddah’ berdiri di depan rumah sakit pemerintah saat ini. Benteng ini terus bertahan hingga tahun 1347 H.

Kota Seiwun memiliki keunggulan yang unik dibandingkan dengan kota-kota lain di Hadramaut, terutama karena lokasinya yang strategis di tengah lembah Hadramaut, yang terletak di antara kota Shibam dan Tarim. Selain itu, kota ini menikmati iklim yang cukup nyaman, bahkan pada musim kemarau, suhu malamnya masih terasa sejuk. Dengan ukurannya yang besar, Seiwun memiliki potensi untuk terus berkembang, itulah sebabnya kota ini juga dikenal dengan julukan at-Tawilah.

Saat ini, Seiwun telah mengalami modernisasi yang signifikan. Kota ini memiliki bandara yang berfungsi sebagai tempat pendaratan pesawat milik maskapai Yaman. Pasar besar di kota ini selalu ramai, menarik pengunjung tidak hanya dari Seiwun tetapi juga dari desa-desa sekitarnya seperti Maryamah, Bur Atsariyah, Urudh Syuqair, dan Hauthah Sulthanah. Seiwun juga stol memiliki tiga pasar yang berlokasi di pusat kota yang selalu sibuk. Tidak hanya itu, rumah sakit terbesar di seluruh Hadramaut juga berada di kota ini dan dilengkapi dengan apotek.

Seiwun dipenuhi dengan banyak masjid, dengan total 60 masjid yang berdiri kokoh. Beberapa yang paling terkenal antaranya adalah Masjid Riyadh, Masjid Thoha, dan Masjid Jami’ Seiwun.

Di antara ulama terkemuka dari Seiwun termasuk Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Habib Tah bin Umar as-Shafi Assegaf, Habib Muhammad bin Hadi Assegaf, Habib Segaf bin Muhammad Assegaf, Habib Umar bin Segaf Assegaf, Habib Abdulqadir bin Qutban, Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf (dari Jeddah), Syekh Umar bin Abdullah Bamakhramah, serta banyak nama lain yang juga sangat dihormati dalam komunitas.

Baca Juga:  Panduan Pemrograman Server Untuk Mengembangkan Aplikasi Skala Besar

Penutup

Dalam perjalanan kita untuk mengenal lebih dekat Kota Seiwun di Yaman, kita telah mengeksplorasi pesona dan sejarah yang menjadikan kota ini begitu istimewa. Dari awalnya sebagai sebuah desa terpencil hingga menjadi pusat kehidupan yang modern, Seiwun memancarkan daya tariknya yang unik.

Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan peninggalan bersejarah, tetapi juga memiliki kehidupan modern dengan bandara, pasar ramai, dan fasilitas kesehatan yang canggih. Terlebih lagi, kehadiran ulama-ulama terkenal menambah pesona budaya dan spiritual Kota Seiwun.

Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang bermanfaat tentang kota yang memikat hati ini. Jika Anda memiliki kesempatan, jangan ragu untuk menjelajahi keunikan Kota Seiwun secara langsung. Sampai jumpa di destinasi berikutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *